Pemerintah Targetkan Penggunaan Kendaraan Listrik Menyeluruh, Luhut Binsar Pandjaitan: Komitmen Turunkan Emisi

18 November 2021, 13:53 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan sebut pemerintah targetkan penggunaan kendaraan listrik secara menyeluruh. /Dok. Kemenko Marivest.

 

PR DEPOK - Pemerintah kini tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa beralih ke kendaraan listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menargetkan penggunaan kendaraan listrik secara menyeluruh pada 2060.

Menurut Luhut, target penggunaan kendaraan listrik tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menurunkan tingkat emisi yang ditargetkan pada 2030 atau lebih cepat.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Hibah Rp486 Juta ke Yayasan Binaan Ayah Riza Patria, FH: Enaknya Jadi Pejabat!

Menurut Luhut penggunaan kendaraan listrik di beberapa negara sudah berjalan, dan memberikan dampak peningkatan permintaan nikel.

“Permintaan nikel primer global diperkirakan sekitar 2.250kt Ni,” kata Luhut dalam webinar ‘Investment Electrical Vechicle in Indonesia’ seperti dikutip dari laman Kemenko Marves, Kamis 18 November 2021.

Permintaan nikel yang meningkat ini, menurut Luhut, imbas dari tingginya permintaan baterai seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Hibah Rp486 Juta ke Yayasan Binaan Ayah Riza Patria, FH: Enaknya Jadi Pejabat!

Menurut Luhut, pada 2027, pasar baterai dunia diperkirakan mencapai 777 GWH.

Sementara, kebutuhan baterai di Indonesia mencapai 9,8-11,9 GWh pada 2029 hingga 2030.

Melihat kebutuhan itu, Luhut menyebut bahwa Indonesia berpotensi menjadi global supply chain hub untuk kendaraan listrik.

“Karena Indoneaia memiliki potensi mineral yang besar,” ucap Luhut.

Peluang ini kemudian diambil pemerintah dengan membangun pabrik baterai kendaraaan listrik pertama di Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga: Spiderman: No Way Home Diklaim Tidak Menyenangkan untuk Ditonton, Begini Pendapat Tom Holland

Pabrik ini nantinya mampu memproduksi untuk tahap pertama sebanyak 1-GWh atau sekitar 150.000 buah baterau.

Namun, lanjut Luhut, Indonesia memerlukan investasin yang komprehensif untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, seperti bahan baku, manufaktur dan lainnyal.

Untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, setidaknya membutuhkan investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp15,9 triliun.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kemenko Marves

Tags

Terkini

Terpopuler