PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar turut menanggapi pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir yang memberikan 'teguran' kepada Direksi PT Pertamina (Persero) karena menemukan toilet SPBU perusahaan pelat merah tersebut berbayar.
Mengenai 'teguran' Erick Thohir soal toilet SPBU Pertamina yang tidak gratis, Gus Umar menilai bahwa Menteri BUMN tersebut tak seharusnya dilakukan karena masih ada masalah lain yang lebih besar.
"Pdhl ada mslh garuda yg lbh besar atau bisnis PCR yg msh viral," kata Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @UmarHasibuan75 pada Selasa, 23 November 2021.
Baca Juga: Arteria Dahlan Laporkan Pemaki Ibunya ke Polisi, Gus Umar Singgung Soal Karma: Mustinya Intropeksi
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa "teguran" Erick Thohir soal toilet SPBU Pertamina harus gratis ini merupakan suatu hal receh yang tidak perlu diurusi oleh seorang menteri.
"Kenapa menteri BUMN urusan receh gini?" ucap Gus Umar mengakhiri cuitannya.
Belum lama ini, Menteri BUMN, Erick Thohir tampak kaget ketika mengetahui salah satu toilet SPBU Pertamina di Probolinggo, Jawa Timur, berbayar alias tidak gratis ketika digunakan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir bertanya kepada seorang penjaga toilet mengapa harus masuk bayar Rp2.000 untuk buang air dan mandi Rp4.000.
Penjaga tersebut lantas menjelaskan bahwa biaya itu untuk perawatan dan dia hanya bekerja secara kontrak, sedangkan SPBU tempatnya menjaga toilet milik swasta yang bekerja sama dengan Pertamina.
"Nanti ditelepon Pak Agus, kenapa ke toilet saja mesti bayar? Kan sudah dapat (pemasukan) dari bisnis bensin?" katanya dikutip dari Instagram @erickthohir.
Baca Juga: Raffi Ahmad Berkunjung ke Pesantren Hanan Attaki: Luar Biasa, Tempatnya MasyaAllah
Tak hanya berencana akan menghubungi pemilik SPBU, ia menyentil juga menyentil Direksi Pertamina agar memperbaiki peraturan itu lantaran toilet di SPBU merupakan fasilitas umum yang seharusnya gratis.
"Kepada Direksi Pertamina, saya mengharapkan fasilitas umum seperti ini harusnya gratis, karena kan sudah ada dapat dari jualan bensin, ada juga toko kelontong. Jadi masyarakat mestinya dapat fasilitas tambahan. Saya minta Direksi Pertamina untuk diperbaiki," ujar dia.***