PR DEPOK – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) belum lama ini mengajak masyarakat tanam pohon untuk merayakan Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November.
Dalam rangka menyambut Hari Pohon Sedunia, Siti Nurbaya mengajak masyarakat untuk tanam pohon minimal 25 buah seumur hidup untuk dijaga dan dirawat.
Ajakan untuk tanam pohon tersebut ia sampaikan langsung melalui akun Twitter pribadinya, @SitiNurbayaLHK.
Lantas, pernyataan tersebut mendapat sorotan dari warganet, salah satunya akun bernama @Mythicalforest.
Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Guru 25 November 2021, Bisa Dijadikan Caption Media Sosial
Akun tersebut menyebut masyarakat adat selama ini selalu merawat pohon-pohon agar lingkungan tetap terjaga.
“Masyarakat adat selalu merawat pohon-pohon agar lingkungan tetap lestari,” tulis akun tersebut.
Akan tetapi di sisi lain, lanjut akun @Mythicalforest, pemerintah justru memberikan izin kepada koperasi untuk melakukan deforestasi atau penebangan liar skala besar.
“Lalu pemerintah melakukan sekaligus memberi izin kepada korporasi untuk deforestasi gila-gilaan, masyarakat adatnya diusir,” ucap dia.
“Biang kerusakannya pemerintah, tapi jadi tanggungjawab ‘bersama’. Tidak malu?”
Tak tanggung-tanggung, akademisi Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor, Roy Murtadho pun juga membeberkan tanggapannya.
Melalui akun Twitter-nya, @MurtadhoRoy, ia mengatakan bahwa Menteri LHK benar-benar tidak punya malu atas pernyataannya.
“Memang nggak punya malu menteri KLHK,” tutur Roy Murtadho seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Rabu, 24 November 2021.
Sebelumnya, Menteri LHK juga menyatakan bibit pohon bisa didapatkan secara gratis.
Adapun bibit pohon tersebut bisa didapatkan di berbagai lokasi persemaian permanen untuk masing-masing Kartu Tanda Penduduk (KTP) 25 bibit pohon.***