Rektor ITS Bagikan Jurus Dukung Program Magang Mahasiswa Bersertifikat

12 Februari 2020, 19:19 WIB
Rektor ITS memberikan jurus dukung bagi mahasiswa yang ingin magang bersertfikat /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membagikan jurus jitu andalannya untuk mendukung program magam yang membantu mahasiswanya mendapatkan pengalaman kerja di lapangan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Rabu, 12 Februari 2020 para mahasiswa magang adalah salah satu pilihan untuk mengisi waktu luang saat jeda perkuliahan. Magang juga bisa dijadikan sebagai pintu awal seseorang untuk mencoba turun tangan dalam menjalani sebuah pekerjaan.

Jenis-jenis magang juga banyak, mahasiswa tak perlu khawatir kehabisan lowongan magang di perusahaan-perusahaan incaran, meskipun tak semua perusahaan tak membuka lowongan magang.

Baca Juga: Yudian Wahyudi Singgung Soal Agama dan Pancasila, GP Ansor: Ada Tiga Masalah Besar

Magang berarti bekerja paruh waktu untuk sebuah perusahaan atau sejenisnya yang memungkinkan seseorang bisa meningkatkan skill dan pengalaman kerja dalam bidang tertentu.

Namun ketakutan pertama yang muncul adalah rasa malas untuk mencoba magang. Kedua, mungkin dari beberapa mahasiswa merasa kurang percaya diri untuk mencoba magang di berbagai perusahaan atau instansi.

Kemudian magang juga harus jelas arah dan hasil yang akan didapatkan nantinya, salah satu program magang yang sering kali membuka besar-besaran lowongan magang tapi bersertifikat, yakni Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang digagas oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI).

Baca Juga: Pernyataan Yudian Wahyudi Soal Agama dan Pancasila Jadi Polemik, MUI: Pemberhentian Tidak Hormat Tepat

Terkait program magang, rektor ITS membagikan jurus dukung magang mahasiswa bersertifikat. Rektor ITS Mochamad Ashari dalam Talk Show di Assembly Hall Jakarta.

"Kami mempermudah prosedur pengajuan magang, mahasiswa tidak perlu mengajukan cuti karena mereka bisa mengajukan SKS," katanya.

Ashari menilai kalau prosedur mahasiswa meminta cuti karena alasan magang, itu adalah lagu lama yang harus ditinggalkan.

Baca Juga: Lucinta Luna Positif Pakai Narkoba, Netizen Sindir Selera Mabuk Lucinta Terlalu Low Class

Sebagai langkah awal mendukung mahasiswa untuk magang, ITS memberikan layanan kuliah daring yang bisa diakses oleh mahasiswa yang tidak bisa mengikuti perkuliahan di kelas.

Perkuliahan ini disiarkan secara langsung (live streaming) atau mengambil bahan perkuliahan.

Jurus lain yang diterapkan oleh ITS adalah menyetarakan program kuliah dan program magang. Hal ini dianggap bisa menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Baca Juga: Pemkot Depok Atasi Tawuran Pelajar dengan Pendekatan Agama, Pengamat Sosial UI: Permasalahan Utama Justru Sistem Pendidikan

"Kami juga tetap menjaga 'Body of Knowlegde' agar tetap sesuai dengan standar, kita sesuaikan target-target pencapaian misalnya teknik elektro harus mendapatkan pendidikan dasar atau tentang science sekian persen dari program magangnya," terangnya.

Bukan tanpa alasan ITS mendukung program magang mahasiswa bersertifikat, ITS mendapatkan penghargaan sebagai kontributor terbaik oleh FHCI dalam PMMB 2019.

"Bagi perusahaan yang mengadakan magang ataupun riset inovasi mereka mendapatkan insentif dari negara, maka itu kami mendukung program magang. Magang juga menarik diikuti mahasiswa karena dapat pengalaman, sambil melamar kerja," tuturnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Wabah Virus Corona, Kucing dan Anjing di Tiongkok Kenakan Masker

Program magang yang digagas oleh FHCI merupakan forum yang sengaja dibuat oleh Sumber Daya Manusia di perusahaan-perusahaan BUMN sejak 2018 sudah menerima 16.500 mahasiswa untuk melakukan magang bersertifikat.

Tahun ini, FHCI telah menerima 4508 mahasiswa dari 300 perguruan tinggi negeri dan swasta unutk magang bersertifikat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler