Positif Omicron di Indonesia Bertambah hingga 748 Kasus, Siti Nadia: Terbanyak dari Arab Saudi

16 Januari 2022, 15:15 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr. Siti Nadia Tarmidzi. /Tangkapan layar Youtube.com/Sekretariat Presiden

PR DEPOK - Kasus konfirmasi positif varian Omicron di Indonesia kini terus bertambah, pemerintah pun terus melakukan berbagai upaya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Sabtu 15 Januari 2022, terdapat sebanyak 748 kasus konfirmasi postif Omicron.

Laporan disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: H Faisal Berharap Kuasa Hukumnya Mampu Carikan Solusi Atas Polemik dengan Doddy Sudrajat: Sudah Muak Saya

"Per tanggal 15 Januari 2022 dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Menurutnya, sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah merupakan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569 orang dan transmisi lokal sebanyak 155, terangnya.

Dikatakan Siti Nadia, bahwa pihaknya (Kemenkes) saat ini masih melakukan penyelidikan epidemiologi untuk 24 kasus Omicron positif lainnya.

Baca Juga: Cek Informasi BLT DD Rp300 Ribu di Link Berikut Ini, Lengkap dengan Ketentuan Pengalokasian Dana Desa

"Kalau kita lihat kasus probable Omicron saat ini sudah kurang lebih 1.800," ujar Siti Nadia.

Ia menuturkan kasus pelaku perjalanan luar negeri yang terbanyak adalah dari Arab Saudi diikuti dari Turki.

"Umumnya merupakan wisatawan, Amerika, Malaysia, dan United Emirat Arab," ujar Siti Nadia.

Lebih lanjut dikatakan, pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya penguatan di pintu-pintu masuk.

Baca Juga: Deddy Mizwar Dirikan Lembaga Kursus Akting, Syakir Daulay: Akhirnya Ada Tempat

Terutama terkait pembatasan dan mengatur durasi masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.

"Saat ini, masih diberlakukan kebijakan setiap kasus Omicron harus dilakukan isolasi terpusat di rumah sakit darurat Wisma Atlet maupun di rumah sakit rujukan, tuturnya.

"Jika jumlah kasus Omicron terus bertambah kemungkinan dilakukan isolasi secara mandiri," ucapnya.

Namun nantinya akan dilakukan pengawasan ketat dari pihak Puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan setempat serta dukungan daripada pelayanan telemedisin, jelas Siti Nadia.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler