PR DEPOK – Surya Paloh selaku Ketua Partai Nasdem memberikan dukungan terhadap isu yang mengatakan akan ada perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode, tetapi hal tersebut mendapat sindiran dari Gus Umar.
Gus Umar melontarkan sindiran yang diarahkan untuk Surya Paloh, dimana Ketua Nasdem tersebut mengatakan dalam sebuah video pendek yang diunggah oleh Gus Umar di Twitter, yang berisi pesan dukungan tentang perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode.
Sontak, dukungan Surya Paloh terhadap isu perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode ini sudah menyebar luas di seluruh media, sehingga hal tersebut mendapatkan sindiran dari Gus Umar yang menilai kemungkinan Presiden Joko Widodo akan maju kembali dalam Pilpres 2024 mendatang.
Kabar perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode ini semakin mencuat di media, sejak adanya dukungan relawan Jokowi-Prabowo (JokPro) 2024, dan juga dukungan dari Surya Paloh hingga mendapatkan tanggapan berupa sindiran dari Gus Umar.
Baca Juga: Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro Terpantau Beli Kartu Perdana, Penjaga Konter Sampai Speechless
Adapun Surya Paloh mengatakan dalam video yang diunggah oleh Gus Umar tersebut bahwa, jika memang perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode ini dibutuhkan, tak ada salahnya untuk diterapkan.
“Memang kalau kebutuhan ke arah itu kenapa enggak,” kata Ketua Nasdem, Surya Paloh, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com dari unggahan Twitter Gus Umar @Umar_Chelsea_75 pada 9 Februari 2022.
“Memang kalau suasana, tuntutan pada waktu itu lah yang terbaik, pasti didukung. Kalau suatu saat pada waktunya,” ujar Surya Paloh lagi menjelaskan.
Sontak perkataan tersebut mendapatkan tanggapan dari Gus Umar, berupa nada sindiran, yang menyayangkan perkataan Surya Paloh yang diduga mendukung perpanjangan masa Jabatan Presiden 3 Periode tersebut.
“Saya pikir Ketum Nasdem tegas tolak 3 periode. Ternyata tidak,” kata Gus Umar, dalam cuitan unggahan Twitternya, pada 9 Februari 2022.
Gus Umar juga mengatakan sindirannya, dimana dia menyebutkan bahwa perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode tersebut sangatlah tidak memuaskan atau nanggung.
“Nggak sekalian saja pak dukung 25 periode, karena 3 periode nanggung banget,” ujar Gus Umar lagi menjelaskan.
Baca Juga: Sikapi Aksi Represif Polisi ke Warga Desa Wadas, Fadli Zon: Pembangunan Ini untuk Siapa?
Namun, dari informasi di berbagai sumber, hal tersebut sudah ditepis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang mengatakan bahwa dirinya dipilih menjadi presiden atas dasar pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi, sehingga pemerintah juga mengikuti berdasarkan konstitusi tersebut.
“Sikap saya terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan Presiden, hanya 2 periode, tidak berubah sampai detik ini. Saya sama sekali tidak memiliki niat, juga tidak berminat, untuk menjadi Presiden 3 periode,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan.***