Soroti Harga Pertamax, Said Didu: Saat Harga Crude Turun, Rakyat Dipaksa Beli Rp9000 per Liter, Ada Apa?

30 Maret 2022, 13:50 WIB
Said Didu pertanyakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax saat harga crude atau minyak menyah dunia turun. /ANTARA/

PR DEPOK - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax diprediksikan akan menembus Rp16.000 per liter pada April 2022.

Adapun usulan diberikan kepada pemerintah agar kenaikan harga Pertamax di kisaran Rp12.000 per liter saja, jangan sampai menyentuh Rp16.000 per liter.

Kenaikan harga hingga Rp16.000 per liter, meski itu harga keekonomiannya, tetapi dinilai akan sangat membebankan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza juga telah mengatakan bahwa harga jual Pertamax saat ini masih di bawah harga keekonomian.

Baca Juga: Bansos PKH 2022 Tahap 2 Cair April, Buka cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Daftar Penerima

Menurutnya, hal itu membuat beban keuangan PT Pertamina (Persero) menjadi berat terlebih di tengah harga minyak dunia yang terus naik.

Pergerakan harga minyak mentah dunia kini mencapai lebih dari 100 dolar AS per barel, Kementerian ESDM memperhitungkan harga keekonomian Pertamax saat ini berada di level Rp14.526 per liter.

Padahal, Pertamina saat ini masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp9.000 hingga Rp9.400 per liter.

Baca Juga: Daftar BLT Balita 2022 di Aplikasi Cek Bansos, Anak Usia 0-6 Tahun Bisa Dapat Rp250 Ribu per Bulan

Adapun terhadap kenaikan harga Pertamax, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu turut memberikan tanggapan. Ia mempertanyakan harga Pertamax saat harga crude turun.

"Saat harga crude turun 25 dollar per barrel harga keekonomian pertamax sekitar Rp 5.500 tapi rakyat dipaksa harus membeli dengan harga Rp 9.000 per liter. Ada apa?," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu.

Cuitan Said Didu. Twitter @msaid_didu

Diketahui, BBM jenis Pertamax di SPBU swasta dijual seharga Rp11.900 sampai Rp12.990 per liter.

Baca Juga: Waspada Online Shop Abal-abal, Simak 6 Tips Belanja Daring dengan Aman

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Faisol mengatakan untuk setiap liter Pertamax, Pertamina harus ‘mensubsidi’ sekitar Rp5000.

"Padahal yang namanya subsidi, seharusnya diberikan kepada kalangan menengah ke bawah, yaitu pengguna Pertalite bukan Pertamax," kata Faisol Riza.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Twitter @msaid_didu

Tags

Terkini

Terpopuler