Polisi Dinilai Represif pada Massa Mahasiswa hingga Berakhir Ricuh, Ridho Rahmadi: Padahal Tak Ada Provokasi

11 April 2022, 18:18 WIB
Suasana unjuk rasa mahasiswa. /Aditya Pradana Putra

 

PR DEPOK - Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi tampak membagikan kondisi terkini dari aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa di depan Gedung DPR RI.

Dalam keterangannya, Ridho Rahmadi menyebut aksi unjuk rasa berakhir ricuh lantaran pihak polisi telah bersikap represif.

Dia menjelaskan bahwa aparat tiba-tiba menembakkan gas air mata kepada para mahasiswa di depan Gedung DPRI RI saat itu.

Padahal menurutnya, tak ada satupun mahasiswa yang melakukan provokasi di tempat tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Rayakan 10 Tahun Kepemimpinan Presiden Kim Jong Un

Kejadian itu disampaikan oleh Ridho Rahmadi yang ikut bergabung bersama massa mahasiswa di Gedung DPR pada 11 April 2022.

"Jadi tadi saya ada di depan Gedung DPR, ingin melaporkan situasi yang sangat otoriter, sangat represif," kata Ridho Rahmadi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Instagram @ridhorahmadiofficial.

Aksi represif aparat tersebut menurutnya mengakibatkan situasi menjadi kacau sehingga tak sedikit mahasiswa yang mundur dan terseret.

Baca Juga: Cek Bansos BPNT Sembako 2022 Online, Dapatkan Bantuan Rp2,4 Juta hingga BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu

Penyerangan gas air mata itupun terjadi di tengah turunnya hujan yang membuat massa mahasiswa harus menjauh dari pusat.

"Ini massa mahasiswa sudah sebagian mundur karena sebenarnya hujan. Namun ditembak gas air mata, dan sebagian besar terseret. Ini seperti mata saya sudah kena, kemudian tidak bisa bernapas," ujarnya menjelaskan.

Ridho Rahmadi bahkan mengungkapkam bahwa banyak mahasiswa yang terinjak-injak akibat kacaunya suasana unjuk rasa di depan Gedung DPR.

Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Diamuk Massa, Diduga Bukan Dilakukan Kelompok Mahasiswa Unjuk Rasa

Maka dari itu, ia menilai sikap polisi terhadap massa mahasiswa tersebut sudah kelewat batas dan terkesan otoriter.

Padahal menurut pantauannya, saat itu tidak ada provokasi yang muncul baik dari mahasiswa maupun massa unjuk rasa lainnya.

"Tadi beberapa juga jatuh terinjak-injak. Jadi sangat represif, dan ini sudah terlewat batas. Padahal tidak ada provokasi dari mahasiswa, ataupun massa," ucap Ridho Rahmadi menambahkan.

Baca Juga: Login kemnaker.go.id untuk Cek Penerima BSU 2022 Online dan Dapatkan BLT Rp1 Juta bagi Pekerja

Dia pun lantas menyimpulkan bahwa ricuhnya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR terjadi murni karena sikap polisi yang represif.

"Jadi ini murni polisi yang langsung menembakkan gas air mata kepada massa yang tenang, yang menjelang buka puasa," tuturnya.

Unggahan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi. Tangkap layar Instagram @ridhorahmadiofficial.

Diketahui sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memang tengah menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR pada 11 April 2022.

Ribuan mahasiswa lainnya juga ikut turun ke jalan di berbagai tempat untuk menyuarakan aspirasi rakyat dalam beberapa tuntutan.

Baca Juga: Vladimir Putin Dikabarkan Putus Asa 15.000 Tentara Rusia Tewas, Pertanda Perang di Ukraina Berakhir?

Salah satunya, mereka mendesak Presiden Jokowi untuk tegas menolak wacana penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan massa jabatan 3 periode.

"Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tulis akun Instagram @bem_si.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga meminta Jokowi untuk memenuhi janji-janji kampanyenya dan mengusut tuntas masalah mafia-mafia yang muncul.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Instagram @bem_si Instagram @ridhorahmadiofficial

Tags

Terkini

Terpopuler