Simak Sejarah BUMN Tertua di Indonesia Lengkap dengan Sejarahnya

27 Januari 2023, 20:46 WIB
Museum POS Indonesia. /POS/

PR DEPOK - Tahukah Anda jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia adalah PT. Pos Indonesia? Sebelum maraknya perusahaan jasa ekspedisi seperti sekarang ini, Pos Indonesia telah hadir dari semenjak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Pos Indonesia lahir di zaman kolonial Belanda tepatnya pada tanggal 26 Agustus tahun 1746 di Batavia atau sekarang kita kenal dengan nama Jakarta.

Kantor Pos pertama didirikan oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff, yang secara umum bertujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi orang-orang yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dan pergi ke Belanda.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Blacklist Peserta yang Terlibat Perjokian di Rekrutmen BUMN

Sejak saat itulah pelayanan pos lahir dan mengemban peran dalam sektor pelayanan publik. Setelah Kantor Pos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon, dan Pekalongan.

Selama lebih dari dua setengah abad, PT. Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status.

Melansir dari Pos Indonesia, berikut rangkuman perjalanan PT. Pos Indonesia yang merupakan BUMN tertua di Indonesia.

Kantor Pos Pertama (1746)

Dalam catatan sejarah, keberadaan Pos Indonesia cukup panjang, Kantor Pos pertama kali didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia atau sekarang dikenal sebagai Kota Jakarta, oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff yang memiliki tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, khususnya bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Pulau Jawa dan bagi pendatang dari dan pergi ke Negara Kincir Angin, Belanda. Sejak saat itulah pelayanan pos telah lahir dengan mengemban peran dan berfungsi sebagai pelayanan publik.

Baca Juga: BPNT 2023 Bisa Cair di Kantor Pos? Simak Mekanisme untuk Mendapatkan Rp200.000 Tiap Bulan

Posten Telegrafdienst (1875)

Pada tahun 1875, kantor pos masih berstatus jawatan. Keberadaan kantor pos masih disatukan dengan dinas telegraf. Oleh karenanya saat itu bernama Posten Telegrafdienst.

Union Postale Universelle (1877)

Sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, dinas pos Belanda telah melakukan pengiriman surat dan atau barang dengan skala internasional. Statusnya pun tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).

Hari Bakti POSTEL (1945)

Setelah Belanda angkat kaki dari Indonesia dan mulai diduduki oleh Jepang. Pada saat itu, jawatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) pun dikuasai oleh pemerintah Jepang. Pada tanggal 27 September 1945, Angkatan Muda Pegawai Tidak Tetap (PTT) mengambil alih kekuasaan PTT. Kemudian PTT pun berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia, yang mana peristiwa tersebut diperingati sebagai hari bakti POSTEL.

Baca Juga: PKH Tahap 1 2023 Cair! Cek Nama Penerima untuk Dapat Bantuan hingga Rp750.000 di Kantor Pos

PN Pos dan Giro (1965)

Tahun 1965, sektor telekomunikasi mengalami perkembangan pesat, statusnya pun berganti menjadi Perusahan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).

Perusahaan Umum Pos dan Giro (1978)

Pada tahun 1978, perubahan nama terjadi kembali menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro). Perubahan status ini kemudian menjadi bentuk penegasan bahwa pos adalah badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro, baik untuk hubungan dalam negeri maupun luar negeri.

PT. Pos Indonesia Persero (1955)

Setelah 17 tahun berstatus Perusahaan Umum, tepat pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan Umum Pos dan Giro resmi berstatus Perseroan Terbatas. Kemudian berubah nama menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) yang kina kenal hingga saat ini.

Baca Juga: Cara Mencairkan PKH Anak Sekolah 2023 Jenjang SD-SMA di Kantor Pos, Ambil Bantuan Ratusan Ribu Rupiah

Museum Pos Indonesia

Bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai sejarah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pemerintah ini terbentuk, Anda dapat berkunjung ke Museum Pos Indonesia yang berada di Jalan Cilaki Nomor 73, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat yang tidak jauh dengan Gedung Sate.

Di sana terdapat benda-benda seperti timbangan surat, diorama aktivitas pelayanan pos, sepeda pos yang digunakan untuk mengantar surat pada zaman dahulu, berbagai seragam dinas dari zaman kolonial hingga saat ini, juga beragam perangko dari seluruh penjuru dunia.

Pos Indonesia Sebagai BUMN

BUMN tertua di Indonesia ini telah mampu mempertahankan eksistensinya sampai dengan saat ini. Pos Indonesia telah memiliki transformasi bisnis berkembang dan mampu bekerja sama dengan BUMN lain juga lembaga non BUMN.

Seiring berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreativitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia hingga ke daerah terpencil di Indonesia.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Tags

Terkini

Terpopuler