Momen Toleransi: Buddha, Hindu, dan Kristen Mengikuti Pawai Malam Takbiran di Mataram

21 April 2023, 22:05 WIB
ILUSTRASI - Pawai malam takbiran menyambut Idul Fitri 1444 H di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat diikuti oleh umat Hindu, Buddha, dan Kristen. /Wandi / Jurnal Palopo/

PR DEPOK - Pawai malam takbiran dalam rangka menyambut perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat diikuti oleh umat Hindu, Buddha, dan Kristen.

 

Pada Jumat malam, Kompol I Gede Sumadra Kerthiawan selaku Kabagops Kepolisian Resor Kota Mataram memberikan penghargaan atas partisipasi beragam umat dalam kegiatan tersebut.

Menurut Sumadra, keikutsertaan umat dari beragam agama dalam pawai malam takbiran mencerminkan bahwa sikap toleransi di antara mereka di Kota Mataram telah terwujud dengan baik.

"Dari adanya keikutsertaan ini tercermin bahwa sikap toleransi umat beragama, khususnya di Kota Mataram betul-betul tercipta dengan baik," kata Sumadra, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Java Jazz Festival 2023 Siap Digelar Juni Mendatang, Intip Bocoran Lineup Artisnya di Sini!

Ida Made Santi Adnya, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB, mengatakan bahwa partisipasi umat Hindu dalam pawai malam takbiran tidak hanya menunjukkan sikap toleransi, tetapi juga menunjukkan sikap moderasi dalam beragama.

"Jadi, implementasi dari toleransi dan moderasi tidak hanya terbatas pada ungkapan kata-kata, tetapi juga dapat diterapkan dalam tindakan seperti yang terlihat dalam partisipasi umat Hindu dalam pawai malam takbiran," ujar Made Santi.

 

Dengan demikian, diharapkan kehidupan masyarakat di Kota Mataram tetap aman dan nyaman serta roda perekonomian dan kehidupan sosial dapat berjalan dengan baik.

Dia mengungkapkan keinginannya agar terus tercipta toleransi dan moderasi di masa depan, terutama di kalangan anak muda sebagai generasi penerus. Selain itu, dia juga menyatakan harapannya agar Kota Mataram menjadi perintis dalam mewujudkan moderasi dan toleransi beragama.

Baca Juga: 4 Penginapan di Tegal untuk Libur Lebaran 2023, Ayo Menginap dengan Keluarga!

"Khususnya di Kota Mataram, kami pun ingin menjadi perintis dari wujud moderasi dan toleransi beragama," kata dia menjelaskan.

Herryono, selaku Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) NTB, menyampaikan pandangan serupa bahwa umat Buddha juga sangat antusias mengikuti pawai malam takbiran di Kota Mataram.

 

Menurutnya, partisipasi mereka dalam kegiatan tersebut merupakan bukti konkret dari kerukunan antarumat beragama dan dapat membantah klaim bahwa Kota Mataram masuk dalam lima besar wilayah intoleran.

"Dengan turut serta dalam pawai malam takbiran, kami menunjukkan bahwa kami menerapkan kerukunan antarumat beragama secara konkret. Hal ini juga dapat membantah tuduhan bahwa Kota Mataram termasuk dalam lima besar daerah yang tidak toleran terhadap perbedaan agama," ujar Herryono.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Jamak Takdim, Jamak Qashar, dan Sholat Qashar

Herryono juga mengatakan bahwa umat Buddha merasakan kegembiraan umat Islam dalam merayakan kemenangan setelah berpuasa selama bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, ia mewakili umat Buddha di NTB untuk menyampaikan ucapan selamat kepada umat Islam atas berhasilnya menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler