PR DEPOK - Menurut keterangan istri pelaku yang menjadi saksi di Mapolsek Kedondong, Pesawaran, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, menyatakan bahwa pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat yang berinisial H (60) sengaja datangi kantor MUI Pusat untuk mengklaim dirinya sebagai wakil nabi.
"Menurut pernyataan dari istri pelaku, dia mengatakan bahwa suaminya pergi ke MUI Jakarta untuk meminta pengakuan sebagai wakil nabi," katanya di Pesawaran, Selasa malam, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.
Dia mengatakan bahwa istri pelaku menyampaikan bahwa suaminya pergi ke Jakarta kemarin malam menggunakan travel langsung menuju kantor MUI.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku sempat meminta izin dan doa dari istrinya sebelum berangkat.
Baca Juga: 5 Tempat Bakso Solo Terenak di Karawang Terenak yang Bisa Dikunjungi, Cek Lokasinya
Ia menjelaskan juga bahwa menurut keterangan istri pelaku, suaminya tidak memiliki kaitan dengan organisasi terlarang seperti teroris, dan bahwa mereka hanya seorang petani yang tidak pernah menerima tamu dari luar.
Pada tahun 1984 sebelum menikah, pelaku merasa bahwa dirinya adalah seorang wakil nabi setelah mendapatkan bisikan gaib.
Setelah menikah, ia mengumumkan statusnya sebagai wakil nabi kepada masyarakat pada tahun 1999, namun tidak ada yang percaya.
Pada tahun 2016, pelaku mengajukan permohonan pengakuan sebagai wakil nabi ke DPRD Lampung dan kemudian ke MUI Pusat di Jakarta.
Baca Juga: Cara Mengobati Batuk dan Flu dengan Bawang Merah untuk Bayi
"Pada intinya, pelaku ini mengalami halusinasi berdasarkan sejarahnya," kata Kapolres Pesawaran Pramoto Widodo.
Sebelumnya, sebuah insiden penembakan terjadi di Kantor Pusat MUI di Jakarta Pusat, yang diduga dilakukan oleh seorang pria berusia 60 tahun bernama M.
Hasil penyelidikan polisi mengungkap adanya sebuah pistol yang menjadi barang bukti terkait insiden tersebut. Selain itu, pelaku penembakan diyakini telah meninggal dunia.***