PR DEPOK - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin mengatakan bahwa dirinya siap jika harus bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno.
"Kalau memang dirasa perlu untuk kemaslahatan umat dan mau bertemu dengan saya insya Allah siap (bertemu Sandiaga Uno)," kata Novel Bamukmin ketika dihubungi PikiranRakyat-Depok.com pada Minggu, 28 Mei 2023.
Novel Bamukmin mengatakan demikian, usai Sandiaga membuat pernyataan bahwa dirinya ingin mendengar saran para tokoh dan ulama terkait konser Coldplay.
Namun, meski ingin berkomunikasi, Novel tetap menegaskan ia dan PA 212 akan tetap menolak konser Coldplay digelar di Indonesia.
Baca Juga: Profil Whisnu Sakti Buana, Eks Wali Kota Surabaya Meninggal Dunia
Pentolan PA 212 itu meyakini bahwa tidak ada yang menjamin band asal Inggris itu tidak mengenakan simbol lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Saya berharap untuk konser Coldplay lebih baik digagalkan, karena tak ada jaminan tidak ada simbol LGBT, karena tulisan Coldplay sendiri itu sudah pelangi, ujar dia.
Selain itu, ada Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus seorang ulama, Anwar Abbas yang juga sempat menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia.
Dirinya keras menolak hal tersebut dengan anggapan bahwa band Coldplay bisa merusak moral anak bangsa. Bahkan, ia mengaku MUI sudah mengirim surat ke Sandiaga dalam upaya menolak kedatangan Coldplay.
Baca Juga: Siap-siap, Bansos BPNT dan PKH Cair Bulan Juni 2023, Cek Info Resminya di Sini
"Sudah disebar dan (surat MUI) sudah direspons Pak Sandiaga Uno," kata dia lewat pesan tertulis kepada PikiranRakyat-Depok.com Sabtu 20 Mei 2023 lalu.
Namun, saat ini, ketika PikiranRakyat-Depok.com coba untuk menghubungi kembali, Anwar Abbas belum memberikan respons.
Diketahui, Sandiaga mengaku dirinya ingin mendengar masukan bahkan saran para ulama terkait konser Coldplay.
"Kami tentunya membuka komunikasi dan ingin mendengar masukan dan saran para ulama," kata dia dari Twitter @sandiuno yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Kamis, 25 Mei 2023.
Ia hanya ingin memastikan konser band asal Inggris itu sesuai dalam koridor hukum.
"Ini adalah bagian daripada kita memastikan bahwa konser ini ada dalam koridor hukum dan bagian Indonesia sebagai destinasi wisata dunia dan juga destinasi ekonomi kreatif dunia," ujarnya.***