Ironi Konflik Investasi Pulau Rempang, Anies Baswedan: Perlu Ada Pendekatan Dialog

13 September 2023, 11:34 WIB
Ini tanggapan Anies Baswedan (kiri) terkait konflik Pulau Rempang. Instagram/@aniesbaswedan /

PR DEPOK - Konflik mengenai investasi terkait pembangunan Rempang Eco City di Pulau Rempang semakin memanas.Puncaknya, terjadi bentrok antara warga dengan aparat TNI-Polri yang akan memasang patok batas untuk proyek di Pulau Rempang.

Kisruh warga Pulau Rempang dengan aparat terjadi pada Kamis, 7 September 2023. Terkait hal ini, Anies Baswedan memberikan tanggapan melalui akun Twitter resminya pada Rabu, 12 September 2023.

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa seharusnya ada langkah-langkah koreksi yang dilakukan perihal kisruh warga dan aparat di Pulau Rempang, salah satunya melalui pendekatan dialog.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Rumah Makan di Bantul Yogyakarta, Ada Gudeg hingga Sop Iga

Tanggapan Anies Baswedan terkait konflik Investasi di Pulau Rempang

Anies mengungkapkan bahwa proyek investasi seharusnya tidak hanya memperkaya investor, tapi juga meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Oleh karena itu, terjadinya konflik di Pulau Rempang sangat disayangkan.

"Begitu kita berbicara tentang investasi, maka sesungguhnya investasi itu tujuan akhirnya bukan sekedar memperkaya investor, tapi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat," ujar Anies pada Selasa, 12 September 2023, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Twitter @aniesbaswedan.

Baca Juga: Cobain, yuk! 6 Tempat Makan Sate Paling Recommended di Gunung Kidul

"Nah, kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan, justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat, maka ini perlu ada langkah-langkah koreksi," tambahnya.

Lebih lanjut, Anies Baswedan juga menuturkan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur di Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa adanya tindak kekerasan seperti penggusuran yang dilakukan kepada warga lokal bisa menimbulkan luka sosial.

"Kami merasakan pengalaman di Jakarta, ketika ada tindakan-tindakan kekerasan yang menyangkut penggeseran, penggusuran itu luka sosialnya lama. Kampung Akuarium datang ke sana kita akan ketemu dengan mereka yang memiliki luka yang amat dalam. Nah, kami melihat pendekatan yang penting adalah pendekatan dialog. Bicarakan baik-baik," ujarnya.

Baca Juga: Wajib Coba! Ini 3 Lokasi Sarapan Paling Hits di Bandung yang Murah Meriah

Menurut Anies, pendekatan dialog merupakan jalan yang paling baik untuk mencegah terjadinya konflik terkait sengketa lahan investasi di Pulau Rempang. Apalagi yang menjadi pokok persoalan dalah proyek yangg jangkanya sangat panjang.

Ia menganggap bahwa pendekatan dialog yang melibatkan seluruh pihak, meskipun melalui pembicaraan yang panjang, akan menjadi solusi terbaik terkait proyek investasi di Pulau Rempang. Sehingga, proses pembangunan yang sedang berjalan akan dianggap sebagai proses yang baik dan benar.

"Dan bila kita yakini bahwa pendekatan dan yakin bahwa pendekatan mengandalkan keadilan itu dijalankan dengan benar, dan kami yakin itu, maka ketenangan keteduhan akan hadir," pungkas Anies.

Baca Juga: 5 Warung Makan Mangut Beong di Magelang yang Harus Kamu Kunjungi, Enaknya Ora Main-Main

Rencana Relokasi di Pulau Rempang

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA, warga lokal Pulau Rempang akan direlokasi ke daerah terdekat di dekat pantai. Sejumlah total 1.200 KK, masing-masing akan mendapatkan tanah seluas 500 meter persegi dan dibangunkan rumah dengan tipe 45 senilai 120 juta rupiah.

Selain itu, masyarakat juga akan diberi uang tunggu sebelum relokasi senilai Rp1,034 juta dan akan diberi uang sewa rumah sebesar Rp1 juta sambil menunggu rumah di lahan relokasi selesai dibangun.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler