Google Doodle Hari Ini: Merayakan Papeda, Ternyata Ini Lho Asal-usulnya, Biasa Dihidangkan saat Acara Penting

20 Oktober 2023, 07:22 WIB
Berikut ini merupakan informasi soal merayakan papeda, yang menjadi Google Doodle hari ini, ada asal usulnya. /Google/

PR DEPOK - Ada yang menarik dari Google Doodle hari ini, 20 Oktober 2023, ada campaign 'Merayakan Papeda' yang merupakan makanan khas asal Maluku dan Papua yang terbuat dari sagu.

Lantas, ada apa dengan Papeda hingga menjadi ikon Google Doodle hari ini? Mari simak asal-usul Papeda, makanan khas Papua dan Maluku yang biasanya dihidangkan saat ada acara penting.

Sebelum itu, ada fakta menarik yang mungkin perlu Anda tahu. 'Papeda' yang menjadi ikon Google Doodle hari ini, sebenarnya adalah singkatan dari 'Papua Penuh Damai'.

Sementara itu, dalam bahasa Papua sendiri (bahasa Inanwatan), Papeda biasa disebut dengan 'dao'. Makanan ini memiliki tekstur yang khas menyerupai lem atau gel berwarna putih bening dengan rasa yang tawar.

Baca Juga: 5 Warung Bakso Terfavorit di Purwokerto, Membuat Lidahmu Bergoyang dan Hatimu Bahagia

Selain menjadi makanan khas di Papua dan Maluku, Papeda yang menjadi ikon Google Doodle hari ini, ternyata juga menjadi makanan khas untuk beberapa daerah yang ada di Sulawesi.

Karena memiliki rasa yang tawar, Papeda kerap dihidangkan dan disantap bersama ikan tongkol kuah kuning atau yang telah dibumbui dengan kunyit. Papeda juga bisa dinikmati dengan sayur ganemo (sayur dari daun melinjo muda).

Asal Usul Papeda

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman indonesia.go.id, Papeda menurut sejarahnya merupakan makanan yang terkenal pada masyarakat adat Sentanu, Abrab, Arso dan Manokwari.

Baca Juga: Ingin Menambah Wawasan Sekaligus Hilangkan Penat? Ini 5 Cafe Tempat Bos PIK Jakarta Nongkrong

Makanan khas yang terbuat dari Sagu ini sering dihidangkan saat perjamuan acara-acara penting yang ada di Papua, Maluku, dan sekitarnya. Papeda seperti menjadi sajian wajib yang harus ada.

Tak hanya jadi simbol makanan lezat, penduduk Raja Ampat di Papua menganggap sagu (bahan dasar Papeda), sebagai sesuatu yang istimewa. Bahkan ada upacara khusus yang dilakukan saat mereka memanen sagu.

Hal ini dilakukan masyarakat Raja Ampat di Papua, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan atas hasil panen sagu yang melimpah.

Baca Juga: Mantap! 9 Pilihan Sate di Pemalang yang Enak Joss, Cek Alamat di Sini

Papeda sebagai Hidangan dalam Berbagai Acara Penting

Papeda kerap disajikan dalam acara penting upacara adat Papua. Misalnya saat upacara Watani Kame, yang menandai berakhirnya siklus kematian seseorang, bubur Papeda nantinya dibagikan kepada orang-orang yang membantu upacara tersebut.

Papeda juga menjadi makanan yang wajib dihidangkan saat upacara kelahiran anak pertama di Inanwatan. Papeda juga dikonsumsi untuk menahan rasa sakit oleh wanita saat proses pembuatan tato.

Sementara itu, suku Nuaulu di Pulau Seram, Maluku, menyantap Papeda (sonar monne) saat ritual perayaan masa pubertas seorang gadis.

Baca Juga: Daftar 5 Warung Bakso Paling Enak di Palu: Hidden Gem yang Wajib Kamu Coba!

Suku Nuaulu juga melarang wanita yang sedang haid untuk memasak papeda, karena proses merebus sagu menjadi papeda dianggap tabu oleh mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh suku Huaulu.

Selain kerap dihidangkan di acara-acara penting, Papeda juga menjadi makanan pokok masyarakat di Papua, Maluku, dan sekitarnya.

Pembuatan Papeda

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Gudeg di Kebumen Enak dan Empuk Buka Setiap Hari, Cek Lokasinya

Saat proses pembuatan papeda, diperlukan alat perkakas belanga (kuali besar yang terbuat dari tanah). Belanga ini diisi dengan saripati sagu.

Sebelum itu, perlu merebus air hingga mendidih yang nantinya akan dituangkan ke dalam saripati sagu di dalam belanga, untuk kemudian diaduk hingga mengental dan terjadi perubahan warna dari putih menjadi bening ke abu-abuan.

Pengadukan dalam pembuatan papeda harus dilakukan searah hingga teksturnya menjadi seperti bubur lem.

Baca Juga: Hasil Survei LSI: Prabowo-Erick Thohir Unggul 38% dari Kandidat Lain

Sebagai informasi, Papeda ternyata kaya akan serat, rendah kolesterol, dan nutrisi esensial lainnya seperti protein, karbohidrat, fosfor, hingga zat besi.

Mengkonsumsi Papeda juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi resiko kanker usus, juga membersihkan paru-paru.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler