Viral Komandan TNI Diserang Anak Buahnya usai Apel Pagi, Dipicu Hal Ini!

26 Oktober 2023, 06:14 WIB
ILUSTRASI - Letkol Inf Tamami, mengalami serangan brutal dari salah seorang anak buahnya, Praka DRB gegara hal ini.* /Pixabay/ Republica./

PR DEPOK - Pada Selasa, 24 Oktober 2023, ketegangan melanda Rindam XVIII/Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, seorang Komandan TNI yang juga mantan Komandan Yonif 763/SB, Letkol Inf Tamami, mengalami serangan brutal dari salah seorang anak buahnya, Praka DRB. Detik-detik mencekam tersebut terjadi setelah apel pagi di markas tersebut.

 

Kisah ini dimulai dengan panggilan yang kontroversial. Letkol Tamami diketahui memanggil Praka DRB dengan sebutan 'Monyet', sebuah panggilan yang mungkin dianggap merendahkan dan menyakitkan.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram @fakta.indo menggambarkan bahwa ini adalah pemicu utama dari insiden tragis tersebut.

Pertemuan antara Letkol Tamami dan Praka DRB terjadi di kantin setelah apel pagi. Di sinilah suasana memanas dan konfrontasi mulai terjadi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Surakarta, Kota Kelahiran Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Cek Lokasinya

Praka DRB yang jelas merasa tersinggung dan marah dengan panggilan yang tidak pantas itu, memutuskan untuk menyampaikan ketidakpuasannya secara langsung.

Ia menyerang Letkol Tamami dengan menggunakan sebilah parang. Serangan itu menghasilkan luka robek di bagian belakang kepala Letkol Tamami yang cukup serius, sehingga memerlukan 12 jahitan untuk penanganan medis.

 

Kejadian tragis ini menciptakan gelombang kejut di kalangan militer dan masyarakat umum. Seorang komandan yang seharusnya menjadi figur otoritas dan teladan justru menjadi korban di tangan anak buahnya sendiri.

Tindakan kekerasan tersebut memberikan gambaran tentang tegangnya hubungan di lingkungan militer dan perlunya perhatian serius terhadap dinamika interpersonal dalam kesatuan.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Majalengka yang Dekat dengan BIJB Kertajati

Setelah melancarkan aksinya, Praka DRB meninggalkan tempat kejadian dan kembali ke rumahnya. Keberadaannya saat ini dan motif di balik serangannya masih menjadi misteri, dan penyelidikan lebih lanjut pasti diperlukan untuk mengungkapkan rinciannya.

Insiden ini juga mencuatkan pertanyaan tentang etika kepemimpinan dan bagaimana komandan memperlakukan anak buahnya.

 

Panggilan 'Monyet' yang disebutkan menjadi sorotan karena dapat mencerminkan sikap yang tidak hormat dan tidak profesional di lingkungan militer.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler