Duka di Morowali: Ledakan Tragis di PT IMIP, 12 Nyawa Melayang, 38 Luka Berat

25 Desember 2023, 08:48 WIB
Suasana ketika tungku smelter nikel PT. ITSS di Morowali meledak hingga 13 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka. /

PR DEPOK - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, baru-baru ini menjadi saksi kejadian tragis yang melibatkan para pekerja di dalamnya.

Pada hari Minggu sekitar pukul 05:30 Wita, sebuah insiden ledakan terjadi di tungku smelter di wilayah industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Kejadian tersebut menyebabkan 51 orang mengalami kecelakaan kerja, dengan konsekuensi yang sangat memilukan.

Dari hasil penyelidikan awal yang disampaikan oleh Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, ditemukan bahwa penyebab kecelakaan ini adalah adanya cairan pemicu ledakan yang masih tersisa di bagian bawah tungku. Saat tengah dilakukan proses perbaikan, terjadi ledakan yang mengakibatkan terjadinya kebakaran di sekitar area tersebut.

Dari total 51 korban kecelakaan, 12 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan tujuh di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia (TKI), sementara lima lainnya merupakan tenaga kerja asing (TKA).

Baca Juga: 5 Gudeg Paling Favorit di Purwokerto Rating Tinggi, Rasa Enak Bikin Ngiler

Selain korban jiwa, 38 orang mengalami luka ringan dan berat, dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.

Dedy Kurniawan juga menyampaikan bahwa perusahaan telah mengidentifikasi korban yang meninggal, dan jenazah mereka telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing sesuai permintaan keluarga. Proses pemadaman kebakaran di tungku berhasil dilakukan sekitar pukul 09:10 Wita.

PT IMIP, sebagai entitas yang mengelola kawasan industri Morowali, menyatakan duka mendalam atas kejadian ini, terutama kepada keluarga korban yang terkena dampak. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk menanggung semua biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak serta kewajiban mereka.

Manajemen perusahaan terus berkoordinasi untuk menangani berbagai aspek krisis, termasuk keamanan dan keselamatan karyawan, layanan medis, keamanan, dan penyampaian informasi kepada publik. PT ITSS, sebagai salah satu penyewa di kawasan PT IMIP, turut serta dalam proses investigasi dan penanganan pasca-ledakan.

Baca Juga: Biasa Main Romantis, Ini 5 Aktor Korea yang Juga Cocok Berperan Jadi Jahat: Ada Park Seo Joon

Dalam konteks penyebab kecelakaan kerja, berbagai faktor teknis dan non-teknis perlu diperhatikan. Faktor teknis melibatkan kondisi tempat kerja, peralatan, transportasi, dan alat kerja, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Di sisi lain, faktor non-teknis seperti kurangnya pengetahuan, keterampilan yang kurang, dan kelalaian dalam menggunakan peralatan keselamatan juga dapat menjadi penyebab kecelakaan.

Faktor alam seperti gempa bumi, banjir, dan tornado juga merupakan potensi risiko yang sulit diprediksi. Meskipun perusahaan telah menerapkan standar keselamatan kerja, upaya pencegahan melalui pengendalian bahaya, pembinaan, pengawasan, serta sistem manajemen tetap diperlukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan di lingkungan kerja.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan di lingkungan kerja agar dapat mencegah terjadinya tragedi serupa di masa yang akan datang.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler