Apa Itu Greenflation? Istilah yang Dikatakan Gibran Rakabuming Raka di Debat Capres-Cawapres ke 4

22 Januari 2024, 14:56 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. /ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom/pri/

PR DEPOK - Debat Capres-Cawapres ke 4 telah dilaksanakan pada Minggu, 21 Januari 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta pada pukul 19.00 WIB.

Pada debat Capres-Cawapres 2024 ini ada 6 segmen dengan mengangkat tema “Pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa”.

Di sesi debat tersebut ada istilah Greenflation yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka cawapres nomor urut 02 yang ditujukan pada Mahfud MD yang merupakan cawapres nomor 03.

Lantas, apa itu Greenflation? Simak berikut adalah tentang Greenflation yang dikatakan Gibran Rakabuming Raka pada debat Capres-Cawapres ke 4.

Baca Juga: Daftar 7 Bakso di Banyumas, Uratnya Khas Spektakuler Penuh Sensasi! Cek Lokasinya

Greenflation adalah peningkatan harga bahan baku energi yang disebabkan transisi hijau yang memicu mahalnya harga energi di tingkat konsumen sejak Musim Semi 202 yang sempat mengguncang sektor ekonomi.

Kenaikan harga energi tersebut terjadi karena komitmen untuk beralih pada energi hijau atau energi ramah lingkungan yang dinamakan Greenflation atau singkatan dari Green yang artinya hijau dan inflation yang artinya penurunan nilai uang.

Misalnya intensifikasi aturan lingkungan yang membatasi investasi pada proyek pertambangan yang sangat polusif membatasi penawaran bahan mentah yang mengakibatkan kenikan harga. Selain itu, transisi hijau menjadi lebih mahal seiring dengan semakin luasnya penerapannya.

Baca Juga: TOP 7 Mie Ayam di Magelang: Rasa Memuaskan Harga Relatif Murah, Cek Alamatnya

Lalu, pada pajak karbon yang diambil untuk membatasi masalah emisi karbon yang merusak lingkungan, yang mengakibatkan kenaikan harga bensin. Hal tersebut memicu gerakan protes Yellow Vests atau Rompi Kuning yang terjadi di Peranci di tahun 2018 yang sempat dibahas oleh Gibran.

Hal tersebut pun terjadi pada aluminium yang digunakan untuk menghasilkan energi surya dan angin. Harganya pun naik dua kali lipat diantara 2021 dan 2022 dan mencapai rekor tertinggi.

Selain itu, hal ini diharapkan akan berlangsung karena Tiongkok yang memproduksi 60% dari semua alumunium memutuskan untuk membatasi produksi pabrik baru yang sangat polutif.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Soto di Purwakarta yang Paling Nikmat dan Segar, Tempatnya Terkenal Sekali, Catat Alamatnya

Istilah Greenflation juga mengindikasi tentang kenaikan harga yang bersifat jangka panjang, seiring dengan negara di dunia yang berusaha memenuhi komitmen lingkungannya.

itulah penjelasan tentang Greenflation yang sempat dikatakan Gibran Rakabuming Raka saat debat Capres-Cawapres ke 4. ***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler