Gatot Nurmantyo Tuding Dicopot dari Panglima TNI karena Film G30S PKI, Begini Jawaban Istana

23 September 2020, 21:55 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.* /Antara./

PR DEPOK - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuding pencopotan ia dari jabatannya karena sempat memerintahkan untuk memutarkan film G30S PKI di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo dalam satu video yang diunggah di kanal YouTube Hersubeno Poin, Senin 21 September 2020.

"Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai PDI Perjuangan yang menyampaikan, 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot pasti diganti,'. Dan memang benar-benar saya diganti," kata Gatot.

Baca Juga: Pakar Sebut Kucing Tak Memahami Manusia sebagai Spesies yang Beda Darinya, Beda dengan Anjing

Nampaknya, tudingan yang dilontarkan Gatot Nurmantyo terkait pencopotan dirinya dari jabatan Panglima TNI menimbulkan polemik.

Terkait hal itu, pihak Istana melalui Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian angkat bicara.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Rabu 23 September 2020, Donny menepis dengan tegas tudingan yang dilontarkan Gatot Nurmantyo soal pencopotan jabatan Panglima TNI karena instruksi pemutaran film G30S PKI.

Kemudian, Donny mengatakan bahwa pergantian Gatot Nurmantyo adalah murni karena sudah waktunya pergantian pimpinan TNI.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto yang Perlihatkan Anies Baswedan Dinobatkan sebagai Gubernur Terbaik di Dunia

"Jadi tidak ada hubungan sama sekali dengan pemutaran (film) G30S PKI," katanya saat dihubungi di Jakarta.

Ia menilai, tudingan yang dilontarkan Gatot Nurmantyo terlalu jauh jika pergantian pimpinan TNI kala itu dimaknai karena instruksi pemutaran film G30S PKI.

"Saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan. Kita tahu pimpinan TNI/Polri pasti ada masa jabatan dan ketika berakhir kan ada pergantian," ucap Donny.

Selain itu, ia pun membantah pernyataan Gatot Nurmantyo lainnya yang menyebutkan bahwa penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila merupakan keinginan PKI.

Baca Juga: Arief Poyuono Tuding Anies Baswedan Ikut Andil dalam Mandeknya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pasalnya, dijelaskan Donny, 1 Juni saat itu menjadi hari ketika Presiden ke-1 RI Soekarno, berpidato tentang Pancasila dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

"Jadi tidak ada hubungannya dengan PKI. Lalu PKI siapa yang menginginkan itu dirayakan 1 Juni? Itu agak halusinatif dan terlalu jauh menghubungkan hari Lahir Pancasila dan PKI," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler