Luhut B Pandjaitan Instruksikan BPPT dan Bio Farma Segera Produksi Jutaan Alat PCR dan Rapid Test

3 Oktober 2020, 17:46 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.* /Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi/ /

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan instruksi baru kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Bio Farma.

Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan agar keduanya mempercepat produksi alat PCR dan rapid test dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan dalam negeri.

“Sekarang kita lihat BPPT dan Bio Farma untuk menyusun list apa saja yang dibutuhkan, dan impor produk apa saja yang kita batasi,” tutur Luhut, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Menurut Luhut, mengejar produksi kedua jenis alat tes COVID-19 bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Prakiraan Line Up dan Link Live Streaming Chelsea vs Crystal Palace di Mola TV Sabtu 3 Oktober 2020

Upaya ini dilakukan agar kapasitas produksi domestik dapat terserap. Begitu juga dengan impor, apabila produksi dalam negeri tidak mencukupi.

“Oleh karena itu, nanti BUMN kita dorong untuk membantu investasi dalam bidang ini," tuturnya.

Terkait produksi alat, Luhut Binsar Pandjaitan menugaskan Agus Gumiwang yang kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian agar serius untuk mendorong industri dalam negeri masuk di sektor farmasi.

Secara teknis saat ini alat tes PCR Bio Farma sudah dapat diproduksi 1.5 juta unit, dan dapat naik 3.5 juta unit per bulan.

“Tapi yang betul-betul mesti diperhatikan adalah stok reagen-nya. Reagen ini saya minta Pak Honesti (Dirut Bio Farma) untuk juga produksi dalam negeri"

Baca Juga: Sudah Berusia 74 Tahun dan Obesitas, Donald Trump Termasuk Kelompok Berisiko Tinggi Covid-19

"Produksi dalam negeri masih terbatas, sekarang bagaimana kita tingkatkan kapasitas itu,” tuturnya.

Reagen diperlukan untuk ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen.

Isi dari reagen tersebut yakni senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit Covid-19.

Menanggapi instruksi tersebut, Kepala BPPT Hammam Riza menyebut bahwa Satgas BPPT untuk riset inovasi Covid-19 telah siap memproduksi beberapa produk penilaian secara massal.

“Beberapa produk yang digunakan untuk screening seperti tes rapid telah dapat diproduksi secara massal,” tutur Hammam.

Hammam menerangkan bahwa bekerja sama dengan PT Tempo Scan Pasific, PT Padma, dan PT Prodia mampu meningkatkan produksi rapid test hingga lebih dari 2 juta unit per bulan.

“Bila kita ingin memenuhi kebutuhan yang proyeksinya 6 juta unit per bulan, dengan asumsi 200 tes per hari, kali 30 hari,” ujarnya.

Baca Juga: Alami Sakit Kepala yang Tak Biasa, Wanita Berusia 25 Tahun Miliki Larva Cacing Pita di Otaknya

Menurut Hammam, BPPT dan Bio Farma saat telah mampu produksi alat PCR kapasitas 1.5 juta unit per bulan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler