Pemerintah Siapkan Vaksin Covid-19 untuk 160 Juta Orang, Simak Kelompok Penerima yang Diprioritaskan

12 Oktober 2020, 16:51 WIB
Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto. /Pikiran-rakyat.com

PR DEPOK – Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto memberikan kabar baik terkait vaksin Covid-19 di Indonesia.

Airlangga Hartato menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sasaran prioritas penerima vaksinasi Covid-19, yakni mulai dari tenaga medis hingga masyarakat penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.

“Pertama di garda depan terdiri dari medis dan paramedis, pelayan kesehatan, termasuk TNI Polri dan aparat hukum sekitar 3,5 juta orang,” kata Airlangga Hartarto dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tanggapi Jakarta PSBB Transisi, PDIP: Langkah Tepat, untuk Dengar Jeritan Warga Terdampak Covid-19

Sementara itu, sebanyak 5 juta orang akan disalurkan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga perangkat daerah.

Sedangkan untuk tenaga pendidik sebanyak 4,3 juta orang, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dinia (PAUD), TK, SD, SMP hingga dosen perguruan tinggi swasta dan negeri.

Kemudian, aparat pemerintah pusat dan daerah serta legislatif sebanyak 2,3 juta orang dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 96 juta orang dengan jumlah semuanya mencapai 102 juta orang.

Airlangga Hartarto juga mengatakan sasaran penerima vaksinasi adalah masyarakat usia 19-59 tahun sehingga total keseluruhan mencapai 160 juta orang.

Baca Juga: Siaga Ancaman Tsunami Selatan Jawa, Kontinjensi dan Sosialisasi pada Masyarakat Gencar di Zona Rawan

Nantinya, vaksinasi akan diberikan sebanyak dua dosis sehingga total kebutuhan vaksin mencapai 320 juta dosis vaksin.

Tidak hanya dari pemerintah, lanjut Airlangga Hartarto, vaksinasi juga akan dilakukan oleh perusahaan yang melakukan kerja sama untuk vaksinasi mandiri.

“Jadi ada dua langkah yaitu diberikan pemerintah dan sisanya vaksin mandiri, seluruhnya dikontrol Kementerian Kesehatan dan Bio Farma berdasarkan Perpres yang sudah ditandatangani Presiden,” ujar Airlangga Hartarto.

Kegiatan vaksinasi, lanjut Airlangga, tidak bisa dilakukan satu sekaligus, tetapi secara bertahap diperkirakan hingga tahun 2022 yang juga melibatkan 11.000 puskesmas di seluruh Indonesia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler