PR DEPOK - Tingkat kepuasan rakyat atas kinerja pemerintahan periode Presiden Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin dikabarkan anjlok dalam satu tahun pertama.
Terdapat beberapa faktor yang membuat tingkat kepuasan tersebut menurun.
Menanggapi hal itu, kelompok pendukung Jokowi merasa gerah dengan jebloknya tingkat kepuasan tersebut.
Maka dari itu, relawan Jokowi mengusulkan agar dilakukannya pergantian menteri atau reshuffle kabinet.
Baca Juga: Diincar Calon Presiden Barcelona, Guardiola Tegaskan Bahagia dan Akan Bertahan di Manchester City
Dari sekian menteri yang diusulkan untuk diganti, relawan Jokowi meminta tiga menteri terbaik untuk dipertahankan.
Dorongan keras untuk melakukan reshuffle kabinet dari kelompok pendukung Jokowi ini tidak mendapat bantahan dari pihak Istana Kepresidenan.
Hal itu cukup menguatkan bahwa reshuffle ini telah dekat waktunya.
Selain itu, muncul kabar bahwa Presiden Jokowi kerap kali dibuat jengkel oleh kinerja menteri, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Bertekad Rayakan Laga ke-100 sebagai Pelatih Man United dengan Kalahkan Arsenal
Kabar tersebut disampaikan oleh Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi.
"Memang reshuffle itu hak prerogatif Presiden, yang memutuskan kapan dan siapa yang kena reshuffle. Tapi Presiden mesti perhatikan juga masukan,tidak hanya dari relawannya saja. Namun juga dari masyarakat umum," kata Dedy.
Dedy mengungkapkan hasil lembaga terkait kinerja pembantu presiden dapat menjadi masukan.
Salah satu contohnya, hasil survei yang dilakukan Lembaga Charta Politika Indonesia menyebutkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai tiga menteri yang memiliki kinerja terbaik selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Mantan Pemain Manchester City Sebut Raheem Sterling Mampu Jadi Top Skor Sepanjang Masa The Citizens
"Yang mau ada reshuffle itu bukan cuma kami relawan tapi juga rakyat kebanyakan. Evaluasi kami jelas, di luar Menteri Keuangan, Menteri BUMN dan Menteri Pertahanan, silakann Presiden Jokowi mengevaluasi dan mereshuffle menteri di kabinet," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.
Dedy juga menjelaskan bahwa reshuffle it dilakukan untuk perbaikan. Menurutnya, jika tak ingin rakyat makin skeptis, seharusnya hal itu menjadi pertimbangan utama Presiden Jokowi.
Dia juga menambahkan, jika tingkat kepuasan sudah berada di bawah 50 persen, saatnya reshuffle kabinet dilakukan oleh Presiden Jokowi.
"Presiden yang paling tahu siapa menteri yang harus meninggalkan kursinya, dan siapa yang harus bertahan," kata Dedy.***