PR DEPOK - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab baru saja tiba di Indonesia hari ini, Selasa 10 November 2020 sekitar pukul 8.38 WIB.
Dalam kepulangannya ke Indonesia, Habib Rizieq harus menempuh perjalanan selama sembilan jam dari Arab Saudi sejak keberangkatannya pada pukul 19.30 WIB, Rabu kemarin.
Habib Rizieq beserta keluarga tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, langsung disambut oleh umat Islam yang merupakan para pendukungnya.
Baca Juga: Ribuan Massa Sambut Kepulangan Habib Rizieq, Jimly Asshidique: Fenomena HRS Ini Langka
Banyak pihak yang memberikan tanggapan kurang enak dengan kepulangan Habib Rizieq. Tak sedikit pula yang menyambut kembali pria berusia 55 tahun ini ke Tanah Air.
Salah satu sosok yang turut menyambut hangat atas kepulangan Habib Rizieq yakni Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ahmad Sahroni.
Sambutan tersebut disampaikan Sahroni dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Sahroni menyampaikan bahwa kepulangan Habib Rizieq memang sudah dinantikan oleh rakyat.
Baca Juga: Bukan Sambut Habib Rizieq, Puluhan Orang Manfaatkan Ramainya Petamburan untuk Dirikan Pasar Kaget
Ia menjelaskan bahwa rakyat begitu rindu pada Habib Rizieq yang dinilai menjadi sosok pemersatu umat.
"Selamat datang kembali Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air. Umat di Indonesia sudah rindu pada sosok habib yang kerap membantu dan menjadi sosok pemersatu umat," katanya.
Lebih lanjut, Sahroni menjelaskan bahwa Habib Rizieq sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata hukum.
Oleh karena itu, menurut Sahroni, apapun konsekuensi hukum yang Habib Rizieq hadapi, tidak boleh diwarnai oleh unsur politis.
Baca Juga: Donald Trump Belum Akui Kemenangan Joe Biden, Melania Bujuk Sang Suami Terima Kekalahan
"Saya harapkan Habib Rizieq dapat mempersatukan dan memimpin kembali pengikutnya yang berjuang di jalan kemanusiaan, sesuai ciri khas FPI sejak dulu yang selalu terdepan dalam menanggapi bencana," ujar Sahroni.***