Sementara itu, mantan aktivis 98 sekaligus Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, turut mengomentari pernyataan Gus Yaqut soal perlindungan hukum terhadap kelompok beragama.
Ia menuturkan, sebaiknya Menag baru tersebut jangan dulu banyak mengeluarkan pernyataan terkait isu-isu yang sensitif.
Sebaiknya Gus Yakut @Ansor_Satu 'puasa bicara', hindari isu2 sensitif & melukai hati umat Islam. Ikuti cara bijak @jokowi. Menag lama "ditendang" dari kabinet krn bikin gaduh.
Gus Yaqut Sampaikan Klarifikasi, Luruskan Pernyataan Soal Ahmadiyah dan Syiah - https://t.co/bC0yxPdGCy— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) December 25, 2020
“Sebaiknya Gus Yakut @Ansor_Satu ‘puasa bicara’, hindari isu2 sensitif & melukai hati umat Islam,” cuit Faizal Assegaf dalam Twitter pribadinya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Mardani Ali Unggah Foto Kenang Tsunami Aceh, Tampak Potret Habib Rizieq Terjun Langsung Bantu Korban
Tak hanya itu, Faizal pun menyarankan agar Yaqut Cholil Qoumas mengikuti cara bijak yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Ikuti cara bijak @jokowi. Menag lama ‘ditendang’ dari kabinet krn bikin gaduh,” ujarnya.
untuk diketahui, Yaqut Cholil Qoumas ini adalah tokoh Nahdlatul Ulama yang diangkat menjadi Menteri Agama oleh Presiden RI Jokowi.
Baca Juga: Minta Tengku Zul Tidak Buat Gaduh Soal Kasus Haikal Hassan, Muannas: Jangan Ambil Alih Tugas Polisi!
Ia bersama lima orang lainnya resmi dilantik menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.
Lima orang lainnya yang juga dilantik dalam reshuffle Kabinet Jokowi adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Budi Gunadi sebagai Menteri Kesehatan, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dan M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan.***