Soal Gibran-Puan Diduga Terseret Korupsi Bansos, Neno Warisman: Masih Dugaan, Tetap Harus Hati-hati!

- 28 Desember 2020, 11:00 WIB
Neno Warisman memberikan komentar terkait dugaan terseretnya Gibran dan Puan dalam kasus korupsi dana bansos Covid-19..
Neno Warisman memberikan komentar terkait dugaan terseretnya Gibran dan Puan dalam kasus korupsi dana bansos Covid-19.. /Instagram/@nenowarisman.official./

PR DEPOK – Publik belum lama ini dikagetkan dengan dugaan keterlibatan putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming dalam kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19. Kendati kabar ini telah dibantah dengan tegas oleh calon Wali Kota Solo itu, publik masih bertanya-tanya terkait kejelasan sebenarnya dari aliran dana bansos tersebut.

Banyak sedikit pihak bahkan menyuarakan agar kedua turut diperiksa pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya bentuk klarifikasi.

Hal tersebut salah satunya terlihat pada saat aksi unjuk rasa yang sempat dilakukan oleh aliansi mahasiswa beberapa waktu lalu.

Baca Juga: FPI Siap Buka Dialog dengan PTPN VIII Soal Ponpes HRS, Husin Shihab: Tinggal Angkat Kaki, Selesai!

Kabar dugaan keterlibatan Puan dan Gibran ini turut dikomentari oleh penyanyi serta pemain film era 80-an, Neno Warisman, yang juga kerap mengamati politik di Indonesia. Menurutnya, kabar yang menyeret nama Gibran dan Puan ini harus diterima dengan hati-hati dan tidak terburu-buru menyimpulkan.

“Kita terima sebagai informasi yang tetap harus hati-hati, harus kita melihat, menimbang semuanya, dan tidak segera menjatuhkan judging karena ini masih sebuah dugaan saja,” ujar Neno Warisman, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya.

Ia menambahkan, masyarakat lebih baik menyerahkan masalah ini kepada pihak yang berwenang, yakni KPK, dan menunggu hasil temuan lembaga antirasuah tersebut.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar kabarnya, Jenderal Polisi Ini Ternyata Sudah 16 Hari Dirawat Karena Covid-19

“Hasilnya nanti kita serahkan kepada pihak-pihak yang lebih berwenang atau lebih berkompeten, yaitu Komisi Pemberantas Korupsi (KPK),” ujar Neno menambahkan.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x