Sentil Hendropriyono Soal Pembubaran FPI, Natalius: Kapasitas Bapak di Negeri Ini sebagai Apa ya?

- 2 Januari 2021, 10:12 WIB
Kolase potret eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (kiri) dan eks Kepala BIN Jenderal TNI Hendropriyono (kanan).
Kolase potret eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (kiri) dan eks Kepala BIN Jenderal TNI Hendropriyono (kanan). /Dok. Instagram/@natalius_pigai dan @am.hendropriyono./

PR DEPOK - Mantan Komisioner Komisi Nasional (Komnas) HAM, Natalius Pigai merespons cuitan eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI Hendropriyono.

Respons tersebut terkait pembubaran Organisasi Kemasyarakatan Front Pembela Islam (Ormas FPI).

Melalui akun Twitter @NataliusPigai2 dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Natalius mempertanyakan kapasitas dan peran Hendropriyono bagi negara.

Baca Juga: FZ Sebut Pemerintahan Jokowi Berantakan, Ferdinand: Kocak! Apa karena Ada Prabowo-Sandi di Kabinet?

Ortu mau tanya. Kapasitas Bp di Ngr ini sbg apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?” tulis Natalius.

Natalius menyarankan Hendropriyono agar menyerahkan polemik pembubaran FPI kepada generasi saat ini.

Biarkan diurus gen Abad ke 21 yg egaliter, humanis, Demokrat,” katanya.

Ia menegaskan, masyarakat saat ini tidak membutuhkan kehadiran mertua KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Pemilik 201 Kg Sabu di Petamburan Ternyata Anggota FPI, Simak Faktanya

Kami tdk butuh hadirnya dedengkot tua,” kata Natalius secara tegas.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dirinya sempat menolak tawaran sejumlah jabatan penting dari Hendropriyono.

Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yg Bp tawar saya tolak mentah2. Maaf,” ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Eks FPI Deklarasikan Front Persatuan Islam, Guntur Romli: Hati-hati Cara Licik Ular, Waspadalah!

Sebelumnya, Hendropriyono mengemukakan pendapatnya perihal pembubaran FPI melalui akun Twitter milinya, @edo751945.

Menurutnya, organisasi pelindung para mantan anggota FPI dan pihak provokator hanya tinggal menunggu giliran seperti yang dialami oleh FPI.

Hendropriyono menilai, kegiatan FPI sudah semakin jauh dari kehidupan masyarakat yang berlandaskan Pancasila, yakni toleran terhadap perbedaan.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan kriminal yang terorganisir dengan kedok agama telah secara resmi dihentikan pemerintah demi penegakan hukum serta disiplin sosial.

Baca Juga: Respons Kritikan Musni Umar-Rizal Ramli Soal Ucapannya ke Natalius Pigai, Ruhut: kok pada Marah ya?

Karena menurut penilaiannya, hanya dengan kedisiplinan masyarakat bisa mencapai stabilitas.

Ia mengungkapkan, masyarakat mendapatkan hadiah berupa kebebasan dari rasa takut yang mencekam selama ini.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah