PR DEPOK - Produksi kedelai dalam negeri dilaporkan akan dilipatgandakan dalam waktu setidaknya 200 hari atau dua kali masa tanam.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal tersebut usai melakukan Rapat Koordinasi dan MoU pengembangan serta pembelian kedelai nasional di Kantor Kementan Jakarta, Senin, 4 Januari 2021.
Mentan mengatakan upaya tersebut merupakan solusi mengatasi lonjakan harga kedelai di pasar global. Indonesia kini masih bergantung importasi pada komoditas tersebut sebagai bahan baku tahu dan tempe.
Baca Juga: Menkes Tetapkan Vaksinasi 13 Januari, Mardani: Bahaya Sekali! Harusnya Sabar Tunggu BPOM dan MUI
"Kita coba lipatgandakan. Ini kan membutuhkan 100 hari minimal kalau pertanaman. Dua kali 100 hari bisa kita sikapi secara bertahap sambil ada agenda seperti apa mempersiapkan ketersediaannya. Kita juga bekerja sama dengan kementerian lain," ujar Syahrul dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menteri Syarul menjelaskan dari segi kualitas maupun dari segi harga, produksi kedelai dalam negeri harus berdaya bersaing.
Program yang dilakukan dalam peningkatan produksi, yakni melalui perluasan areal tanam dan melibatkan integrator, kedelai unit-unit kerja Kementan dan pemerintah daerah.
Baca Juga: Prabowo-Sandi Gabung, Anak-Mantu Jadi Walkot, Sherly ke Jokowi: Tak Ada Alasan Lagi Jika Tetap Gagal
Terkait hal itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, menegaskan langkah nyata percepatan budidaya di klaster-klaster dengan integrator diimplementasikan oleh Kementan untuk produksi kedelai tahun ini.