Penjelasan Pemerintah Terkait Aksi Mogok 3 Hari Pedagang Jabodetabek

- 21 Januari 2021, 15:38 WIB
Polisi berjalan di los daging yang sepi akibat aksi mogok pedagang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi mogok jualan mulai Rabu hingga Jumat.
Polisi berjalan di los daging yang sepi akibat aksi mogok pedagang di Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Para pedagang daging sapi di sejumlah pasar di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi mogok jualan mulai Rabu hingga Jumat. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA

PR DEPOK – Para pedagang daging sapi yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) melakukan aksi mogok selama tiga hari, mulai 20-22 Januari 2021.

Aksi mogok tersebut mengacu pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.

Hal ini dilakukan para pedagang daging sapi di Jabodetabek sebagai bentuk aksi protes yang dipicu oleh melonjaknya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.

Baca Juga: Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Ini Harapan Jokowi dengan AS ke Depannya

Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni naik dari yang sebelumnya berkisar Rp110.000 hingga Rp114.000 per kilogram (kg), kini mencapai Rp120.000 per kg.

Untuk harga daging sapi bagian paha belakang juga turut mengalami kenaikan, dari harga biasanya berkisar Rp100.000 per kg, kini naik menjadi Rp126.000 per kg.

Lantas, dengan aksi mogok para pedagang daging sapi di Jabodetabek tersebut, akankah berdampak negatif pada masyarakat?

Baca Juga: Nekat Cabuli Anak di Bawah Umur, Marbot Masjid di Cirebon Terancam Hukuman Kebiri

Untuk menjawab kekhawatiran akan hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo buka suara.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x