"Pengetahuan baru, ada siklus banjir 50 tahunan," kata Andi Arief dikutip dari Twitter @Andiarief__ oleh Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurut Andi Arief, jika siklus itu memang ada, maka dia menyarankan agar perhitungan jumlah curah hujannya dilakukan tiap tahun.
"Harusnya ada perhitungan tiap tahunnya berapa curah hujan terkumpul yg siap menerjang bumi selama 50 tahun di udara Jawa tengah. Siklus gempa dan gunung meletus bisa dihitung,” kata Andi Arief.
Pengetahuan baru, ada siklus banjir 50 tahunan. Harusnya ada perhitungan tiap tahunnya berapa curah hujan terkumpul yg siap menerjang bumi selama 50 tahun di udara Jawa tengah. Siklus gempa dan gunung meletus bisa dihitung.— andi arief (@Andiarief__) February 7, 2021
Sementara itu, Basoeki Hadimoeljono menuturkan drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi sudah didesain untuk mencegah banjir.
Meski begitu, kata dia, sudah tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang.
Sementara itu, adapun penyebab banjir di wilayah lain di Kota Semarang, lanjut dia, selain curah hujan yang ekstrim juga diakibatkan pasang air laut yang cukup tinggi.
Basoeki menyebutkan bahwa peran pompa air dalam upaya menangani banjir Semarang in cukup menentukan.
Selain itu, menurut Basoeki Hadimoeljono, upaya revitalisasi aliran sungai-sungai di Ibu Kota Jawa Tengah ini juga terus dilakukan.