Pengamat politik yang juga seorang filsuf itu meminta Burhanuddin untuk meneruskan argumennya dan menjelaskan alasan 65 persen anak muda puas kepada Jokowi.
"Lalu dianalisis, apakah betul mereka nggak baca koran. Justru itu akademisi harus lakukan double questioning dalam hasil penelitiannya."
"Bukan sekedar memaparkan lalu orang seolah-olah digiring dengan opini bahwa 'karena anak muda masih mendukung Jokowi, bahkan 65 persen, oleh karena itu tiga periode harus dilanjutkan. Kan begitu disambungnya," kata Rocky Gerung lagi.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sebagai seorang pengamat politik, Rocky Gerung harus selalu menduga adanya kepentingan yang disisipkan dalam metodologi survei yang dilakukan.
"Nah itu pentingnya lembaga riset di awalnya dibuka, riset ini tiba-tiba dibuat di era ketika Jokowi lagi turun. Apa fungsinya? yang kedua siapa yang membayar riset itu? Kan etika penelitian mesti begitu," ujarnya menjelaskan.***