Sebut Pola Pikir Kubu KLB Terbalik, Cipta Panca: Harusnya Moeldoko yang Minta Maaf karena Sudah Bikin Gaduh

- 3 April 2021, 11:55 WIB
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. /Twitter/@panca66.

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menilai pola pikir kubu Kongres Luar Biasa (KLB) sudah terbalik, terkait desakan permintaan maaf.

Diketahui, baru-baru ini ramai imbauan hingga desakan dari kubu KLB kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar segera meminta maaf ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Moeldoko.

Namun, menurut Cipta Panca, yang seharusnya meminta maaf adalah kubu Moeldoko karena telah membuat kegaduhan di Indonesia dengan melakukan gerakan KLB.

Baca Juga: Blak-blakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Terdesak Tolak Kepengurusan Partai Demokrat Kubu Moeldoko

Pendapat tersebut disampaikan Cipta Panca melalui akun Twitter pribadinya @panca66 pada Sabtu, 3 April 2021.

Kebolak balik berpikirnya. Harusnya Moeldoko dan gerombolannya yang disuruh minta maaf ke AHY, SBY dan rakyat Indonesia karena sudah bikin gaduh republik dengan membegal partai orang,” kata Cipta Panca sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Cipta Panca.
Cuitan Cipta Panca. Tangkapan layar Twitter/@panca66.

Sebelumnya, Juru bicara Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad mengimbau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Moeldoko.

Baca Juga: Sebut Semua Agama Baik bagi Setiap Pemeluknya, Ganjar Pranowo: Ada Invisible Hand yang Ingin Pecah Belah RI

“Karena mau ramadan, kami sebetulnya mengimbau ke Pak SBY, ke AHY, ke pendukung-pendukungnya, ke juru bicaranya, untuk minta maaf. Pertama ke Jokowi sebagai Presiden, kepada pemerintah, dan kepada Pak Moeldoko sendiri,” kata Rahmad.

Menurut dia, alasan permintaan maaf itu lantaran kubu AHY terbukti bersalah telah menyebarkan berita tidak benar terkait pemerintah.

“Kenapa harus minta maaf? Karena terbukti sekarang yang menyampaikan fitnah, yang menyampaikan berita tidak benar, yang menuduh pemerintah terlibat, yang menuduh Pak Presiden Jokowi terlibat itu kan Pak SBY dan AHY. Dan ternyata pemerintah tidak terlibat dalam hal ini,” kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Soroti Kasus Korupsi Aa Umbara, dr. Tirta: Kalo Otaknya Isinya Uang Doang, Gak Perduli Bansos Juga Disikat

Oleh sebab itu, lanjut Rahmad, menjelang bulan yang suci sebaiknya diawali dengan saling memaafkan. Dia pun menyebut pihaknya ingin segera mendengar permintaan maaf itu dari SBY.

“Jadi marilah ramadan ini kita awali dengan saling memaafkan, kita ingin mendengar kapan Pak SBY minta maafnya ke Pak Jokowi,” ujarnya.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Panca66


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x