Menurut Hensat, sebagai Menhan, Prabowo harusnya bicara lebih ke publik terkait rencana dan upaya selanjutnya untuk mencegah tragedi seperti ini agar tidak terulang.
Tanggapan tersebut disampaikan Hensat melalui akun Twitter pribadinya @satriohendri pada Minggu, 25 April 2021.
“Ya setelah itu apa Pak Menhan @prabowo? kami juga mau dengar setelah ini apa? Bagaimana supaya hal ini gak terjadi lagi? Gituloh, jangan retorika terus! Maaf ya Bang @Dahnilanzar menurut saya Pak Menhan perlu bicara lebih dari sekedar Titip,” ujarnya.
Sebelumnya, pada hari kelima pencarian, Minggu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengumumkan tim pencari telah menemukan beberapa bukti bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 karam dan terbelah tiga.
Temuan tersebut yang kemudian menjadi dasar pernyataan bahwa 53 prajurit KRI Nanggala-402 gugur saat bertugas di perairan utara Bali.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur. Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam selaku panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur," katanya dikutip dari Antara.
Panglima TNI juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur.