Penerbangan Jakarta-Wuhan Dibuka Lagi, DPR Tegas Pemerintah Inkonsiten Soal Kebijakan Pengendalian Covid-19

- 4 Mei 2021, 13:13 WIB
Ilustrasi bandara di Indonesia.
Ilustrasi bandara di Indonesia. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

PR DEPOK - Belum lama ini, penerbangan Jakarta menuju Wuhan, China, pergi-pulang sudah kembali dibuka untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang.

Rute Jakarta-Wuhan dikabarkan akan dibuka setiap hari Senin, di mana jalur penerbangan pergi-pulang itu akan dilayani oleh maskapai Lion Air dengan menggunakan pesawat Boeing 737-900.

Berdasarkan data yang dihimpun, pesawat dengan nomor penerbangan JT-2619 berangkat dari Jakarta pukul 6.20 WIB dan tiba di Wuhan pukul 12.25 WIB.

Baca Juga: Sebut Hanya Novel Baswedan Cs yang Bisa Tangkap Sekelas Menteri, Gus Umar: kalau Dia Disingkirkan, Hancur KPK

Selanutnya, pesawat yang berganti nomor penerbangan jadi JT-2618 itu kembali dari Wuhan pada pukul 15.10 waktu China dan tiba di Indonesia pada pukul 20.20 WIB.

Tampaknya kembali dibukanya rute Jakarta-Wuhan itu menarik perhatian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk berkomentar.

Komentar tersebut datang dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie melalui keterangan resminya pada Senin, 3 Mei 2021.

Baca Juga: PDIP Kritik Anies Soal Pasar Tanah Abang, Cipta: Asal Bacot, jika Mau Adil Kritik Kerumunan Presiden di NTT

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs DPR RI, Syarief sangat menyayangkan hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa pemerintah inkonsisten dengan kebijakan pengendalian Covid-19 yakni larangan mudik yang tengah diberlakukan.

"Saya kira kalau memang tujuannya untuk memperlambat penularan, dibukanya rute penerbangan Jakarta-Wuhan tidak diterapkan," ucapnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Syarief berpendapat bahwa dibukanya rute penerbangan Jakarta-Wuhan justru akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Heran Para PNS Buat Petisi Soal THR yang Kecil, Gus Umar: Baru Kali Ini dalam Sejarah, Makin Suram Saja

"Jadi, supaya tidak mencederai rasa keadilan masyarkaat yang sekarang terkena larangan mudik oleh pemerintah, apalagi di bulan Syawal yang selama ini, mudik sudah menjadi sebuah tradisi," kata dia.

Syarief menuturkan, pemerintah seharusnya memberikan kebijakan yang seirama, baik di dalam maupun luar negeri termasuk tempat wisata.

"Ketika kebijakan sudah diputuskan, maka saya harap semua harus tertib sesuai aturan antara pusat dan daerah serta antara luar dan dalam negeri," tutur Syarief.

Baca Juga: Kabar Pemecatan Novel Baswedan dan Puluhan Pegawai KPK, Benny: Jika Benar, Jokowi Langgar Revolusi Mental

"Tempat wisata juga harus ditutup karena akan terjadi kerumunan. Kebijakan harus seiram, maka tidak boleh ada WNA masuk di tengah warga Indonesia tidak diperbolehkan mudik," ucapnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah