Para demonstran pun meminta seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk memboikot produk-produk buatan AS dan Israel.
Ini sebagai bentuk dukungan atas perjuangan masyarakat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Boikot produk buatan kedua negara tersebut diungkapkan pada demonstran cukup beralasan mengingat AS memberikan dukungan berupa serangan militer Israel kepada masyarakat Palestina.
“Sesungguhnya Israel tidak punya kekuatan apa-apa. Dia merasa kuat dan besar karena kekuatan Zionis didukung oleh Amerika Serikat.
Kekuatan politik AS, suka tidak suka, didukung oleh kekuatan ekonominya. Maka, kalau kita ingin melawan Zionis Israel, AS tidak ada cara lain kita harus boikot kekuatan ekonominya,” ucap Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Amin Ngabalin.
Indonesia dan Israel sendiri masih ada kaitan dengan hubungan dagang, walaupun keduanya tak menjalin hubungan diplomatik.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa pada Kuartal I-2021, Indonesia sudah melakukan kegiatan impor barang dari Israel dengan total mencapai 1.785.870 dolar AS atau setara dengan Rp25,6 miliar dengan kurs Rp14.367.
Adapun barang-barang yang diimpor dari Israel yakni, bagian atau komponen senjata, komponen mesin, alat-alat elektronik, hasil perkebunan seperti kopi, kurma, alat-alat sehubungan dengan kelistrikan, komponen baterai, dan mesin produksi rokok.