Minta Pemerintah Boikot Produk Israel, Anggota DPR: Produk Mereka Tidak Boleh Lagi Masuk ke Indonesia

- 24 Mei 2021, 13:56 WIB
Ilustrasi produk Israel di Indonesia.
Ilustrasi produk Israel di Indonesia. /Pixabay/stevepb

PR DEPOK – Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Yandri Susanto meminta kepada pemerintah untuk menerbitkan kebijakan untuk memboikot produk-produk Israel dan menginginkan masyarakat untuk tidak memakai produk bentuk apapun dari Israel.

“Kita meminta pemerintah memboikot produk-produk Israel. Produk mereka tidak boleh lagi masuk ke Indonesia,” ucap Yandri Susanto dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA di Jakarta pada Minggu, 23 Maret 2021 kemarin.

Yandri juga menekankan kepada pemerintah untuk tidak melakukan hubungan diplomatik dan regional dengan Israel.

Israel disebut Yandri adalah musuh bersama bagi seluruh dunia sebab, mereka sudah melakukan tindakan-tindakan yang tidak menunjukkan adanya kemanusian kepada masyarakat Palestina.

Baca Juga: Link Live Streaming Bologna vs Juventus, Senin 24 Mei 2021 Pukul 1.45 WIB

“Tidak ada kompromi dengan Israel sampai kapanpun. Kita minta Pemerintah Republik Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tutur Yandri.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo telah mendesak agresi Israel ke Palestina ditiadakan.

Hal ini disebabkan karena telah banyak korban yang berjatuhan termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak.

Masyarakat Indonesia pun sempat menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), di Jakarta, pada Selasa, 18 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Khofifah Minta Maaf Soal Video Pesta Ultahnya Viral, Ali Syarief: Tinggal Diproses Kayak Habib Rizieq

Para demonstran pun meminta seluruh elemen masyarakat di Indonesia untuk memboikot produk-produk buatan AS dan Israel.

Ini sebagai bentuk dukungan atas perjuangan masyarakat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Boikot produk buatan kedua negara tersebut diungkapkan pada demonstran cukup beralasan mengingat AS memberikan dukungan berupa serangan militer Israel kepada masyarakat Palestina.

“Sesungguhnya Israel tidak punya kekuatan apa-apa. Dia merasa kuat dan besar karena kekuatan Zionis didukung oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Khofifah Minta Maaf Soal Video Pesta Ultahnya Viral, Ali Syarief: Tinggal Diproses Kayak Habib Rizieq

Kekuatan politik AS, suka tidak suka, didukung oleh kekuatan ekonominya. Maka, kalau kita ingin melawan Zionis Israel, AS tidak ada cara lain kita harus boikot kekuatan ekonominya,” ucap Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Amin Ngabalin.

Indonesia dan Israel sendiri masih ada kaitan dengan hubungan dagang, walaupun keduanya tak menjalin hubungan diplomatik.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa pada Kuartal I-2021, Indonesia sudah melakukan kegiatan impor barang dari Israel dengan total mencapai 1.785.870 dolar AS atau setara dengan Rp25,6 miliar dengan kurs Rp14.367.

Adapun barang-barang yang diimpor dari Israel yakni, bagian atau komponen senjata, komponen mesin, alat-alat elektronik, hasil perkebunan seperti kopi, kurma, alat-alat sehubungan dengan kelistrikan, komponen baterai, dan mesin produksi rokok.

Baca Juga: Ali Ngabalin Lagi-lagi Tuding Amien Rais Dengki dan Syirik: Mulut Dia Tak Sematang Usianya!

Sementara di periode yang sama, Indonesia juga melakukan kegiatan ekspor sebanyak lebih dari 11.000 ton barang ke Israel dengan nilai 30.986.779 dolar AS atau setara dengan Rp445,2 miliar dengan kurs Rp14.367.

Sejak tahun 2005, masyarakat sipil Palestina mendengungkan gerakan bernama Boikot, divestasi, dan sanksi (BDS).

Gerakan BDS ini dipercaya dapat menjadi salah satu pemicu untuk terus menciptakan tekanan kepada Israel yang sudah melakukan aksi kekerasan, merampas tanah penduduk, serta mengirimkan serangan militer ke masyarakat sipil Palestina.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x