Nadiem Sebut Sekolah Saatnya Tatap Muka Usai Mal Dibuka, Hendri Satrio: Keliru Bila Membandingkan

- 5 Juni 2021, 17:22 WIB
Pengamat politik, Hendri Satrio.
Pengamat politik, Hendri Satrio. /Instagram.com/@hendrisatrio

Dengan adanya skala prioritas yang jauh berbeda itu, Hendri Satrio lantas menjelaskan bahwa apabila sekolah tetap dibuka demi pendidikan, maka risikonya adalah tertular Covid-19.

Bagaimana tidak, faktanya pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia sehingga risiko tertular merupakan keniscayaan.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Arab Saudi Tahu Sebutan Kadrun, RG: Mereka Perhatikan, RI Terus Pakai Istilah yang Tidak Enak

"Pendidikan adalah prioritas ini penting dan utama. Nah, bila kemudian sekolah dibuka dengan alasan demi pendidikan, harus diingat bahwa Pandemi masih Ada, resiko "wajib" tertular akan ada. Mengapa resiko "wajib" tertular itu ada? #Hensat," ujar Hendri menjelaskan.

Dengan kebijakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19, dia mengungkapkan orang tua mau tidak mau mesti merelakan anaknya pergi ke sekolah.

Sedangkan, mereka anak-anak yang bersekolah, Hendri Satrio berpendapat dihinggapi risiko tertular Covid-19.

Baca Juga: Salahkan Pemberi Info RI Tak Dapat Kuota Haji, Dasco: Pemerintah Taruh Orang di Arab Saudi, Dia yang Salah

Padahal menurutnya, ada pilihan lain yang masih bisa digunakan untuk meminimalisir risiko tersebut, yakni menunda pembelajaran tatap muka dengan belajar online. Apalagi jika mengingat belum adanya vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi anak-anak.

Sementara untuk Mal, Hendri Satrio mengatakan tak ada kewajiban orang-orang untuk datang, dan itu pun pilihan dengan risiko ditanggung oleh masing-masing.

"Nah Kalo berwisata atau ke Mall sesungguhnya tidak ada kewajiban, itu pilihan dengan resiko yang ditanggung setiap orang tua," katanya.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @satriohendri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x