Network
PR DEPOK - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap, mengomentari soal pernyataan relawan Jokowi yang mengakui bahwa isu presiden tiga periode itu sengaja digaungkan.
Yan Harahap menyoroti pengakuan salah seorang relawan Jokowi yang mengaku bahwa masih ada relawan yang belum kebagian 'kue', sehingga aktif menggaungkan jabatan presiden tiga periode.
Adanya pernyataan dari relawan Jokowi ini, kata Yan Harahap, sama saja mengakui adanya pembagian jabatan.
Selain itu, lanjutnya, pengakuan tersebut membuktikan bahwa usulan Yan untuk memberikan jabatan komisaris kepada Qodari itu tidak salah.
"Tuh bener kan? ngaku juga. Jadi gak salah kan saya bilang kasi aja Qodari jabatan Komisaris," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.
Menurutnya, Qodari memang membutuhkan jabatan tersebut, hanya saja ia malu untuk membicarakannya.
Baca Juga: Iis Dahlia Beri Nasihat Kehidupan untuk Rizki dan Ridho DA: Jangan Pernah Menengok ke Belakang
"Dia butuh bgt tapi malu2 ngomongnya," tutur Yan Harahap menambahkan.
Untuk diketahui, Qodari adalah salah satu tokoh yang begitu aktif mengusulkan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Bahkan, ia mengusulkan agar Jokowi berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Iis Dahlia Beri Nasihat Kehidupan untuk Rizki dan Ridho DA: Jangan Pernah Menengok ke Belakang
Sementara itu, salah seorang anggota relawan Jokowi, Andy William Sinaga, mengungkapkan bahwa isu jabatan presiden tiga periode ini sengaja digaungkan lantaran masih ada relawan yang belum kebagian 'kue'.
Ia menuturkan, para relawan Jokowi yang belum mendapatkan 'kue' ini tengah melakukan upaya-upaya agar dilirik oleh pemerintah.
Di sisi lain, Jokowi sendiri sudah berulang kali menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berminat dan tak berniat untuk menambah masa jabatan menjadi tiga periode.
Baca Juga: Nora Alexandra Mengaku 'Menyerah' Hadapi Sikap Jerinx SID
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah menyebut bahwa jika ada yang mengusulkan dirinya untuk tiga periode, sama saja dengan mencari muka, menampar dan menjerumuskan Jokowi.
"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja," ujar Presiden Jokowi pada tahun 2019 lalu.
Selain itu, Presiden RI ke-7 itu menegaskan bahwa ia tunduk pada konstitusi yang membatasi setiap presiden maksimal menjabat selama dua periode.***
