Gunakan Vaksin Moderna, Penyuntikan Vaksin Booster untuk Tenaga Kesehatan Sudah Dimulai

- 17 Juli 2021, 16:50 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. /Dok. Kemenkes RI

PR DEPOK – Dengan tujuan meningkatkan imun tubuh, Kementerian Kesehatan RI telah memulai penyuntikan vaksin booster untuk tenaga kesehatan (nakes) dengan menggunakan vaksin Moderna.

Dalam hal ini, vaksinasi pertama yang diberikan bagi tenaga kesehatan dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Jumat, 16 Juli 2021.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan yang divaksin pertama kali adalah para senior Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal ini diharapkan dapat diikuti oleh semua tenaga kesehatan tanpa ragu.

Baca Juga: Tiba di Indonesia, 3 Juta Vaksin Moderna dari Amerika Serikat Akan Digunakan untuk Booster Tenaga Kesehatan

“Harapan kami kalau para senior ini yakin untuk bisa menerima vaksin booster atau vaksin yang ketiga dengan Moderna ini, seharusnya pada juniornya, murid-muridnya juga bisa mengikuti vaksinasi dengan segera. Jadi harapan saya segera para Nakes ini diberikan booster yang ketiga untuk bisa melindungi mereka sehingga mereka bisa bekerja dengan tenang,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi Kemenkes pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Dalam pemberian vaksinasi pertama sebanyak 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter mendapatkan vaksinasi tersebut. Selain itu pelaksanaan vaksinasi ini ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri Kesehatan.

Menkes Budi juga menilai pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan akan lebih mudah mengingat tempat kerja mereka ada di fasilitas layanan kesehatan.

Baca Juga: MUI Usul Insentif untuk Ulama, Gus Nadir: Mohon Pemerintah Fokus pada Pencairan Insentif Nakes Lebih Dulu

“Kebetulan nakes itu kan kerjanya di fasilitas kesehatan jadi relatif harusnya jauh lebih mudah. Saya lihat vaksinasi kemarin itu sekitar 7 minggu atau 8 minggu sudah bisa selesai 1,5 juta, saya harapkan kali ini bisa lebih cepat karena kan hanya satu kali suntik,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x