PR DEPOK – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta agar semua pihak berhenti membuat polarisasi atau mengelompokkan diri di tengah pandemi Covid-19.
Lantas, Anies Baswedan meminta masyarakat berjuang bersama lantaran Covid-19 tidak mengenal identitas.
Anies Baswedan juga menilai bahwa polarisasi atau pengelompokan harus dihilangkan dari Indonesia.
Baca Juga: Meski Terjadi Perang Baliho Politik, Elektabilitas AHY Berhasil Ungguli Perolehan Puan Maharani
Pasalnya, dikatakan mantan Mendikbud ini, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat diutamakan tanpa ada pengelompokan.
Tak cukup sampai di situ, ia juga menuturkan bahwa pandemi Covid-19 mampu menjadi wadah untuk mempersatukan bangsa.
Anies Baswedan pun ingin agar semua masyarakat Indonesia diajak untuk bersatu dan tidak saling mencurigai satu sama lain.
Pernyataan Anies Baswedan tersebut lantas ditanggapi oleh pengamat politik, Yunarto Wijaya lewat akun Twitter pribadinya @yunartowijaya.
Diduga menyindir, Yunarto Wijaya bertanya apakah pengelompokan yang dimaksud Anies Baswedan itu hanya boleh dilakukan ketika Pilkada berlangsung.
"Bolehnya cuma pas pilkada maksudnya?" ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 9 Agustus 2021.
Sebagai informasi, menurut Satgas Covid-19, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia per Minggu sore, 8 Agustus 2021 mencapai 3.666.031 orang.
Angka tersebut didapat karena penambahan kasus Covid-19 harian dalam 24 jam tercatat sebanyak 26.415 orang.
Dengan begitu, kasus penambahan Covid-19 per 8 Agustus 2021 mengalami penurunan dari hari kemarin.***