Sebut Jokowi Dapat Penghormatan Khusus saat Hadiri KTT G20, Dedek: Mau Bagaimanapun Dicari Celah Nyinyir...

- 1 November 2021, 08:41 WIB
Presiden Jokowi hadiri sesi soal perubahan iklim dan terima Presidensi G20.
Presiden Jokowi hadiri sesi soal perubahan iklim dan terima Presidensi G20. /Dok. Biro Pers/

PR DEPOK - Mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, mengomentari kehadiran Presiden Jokowi dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Roma, Italia.

Dedek Prayudi menyinggung soal sambutan serta penghormatan terhadap Presiden Jokowi saat hadir di acara tersebut.

Menurut Dedek Prayudi,meskipun Jokowi selalu dicari celah untuk bisa dikritik dan 'dinyinyiri', tak bisa dipungkiri bahwa hadirnya sang presiden di KTT G20 mendapat penghormatan yang khusus.

Baca Juga: Facebook Rubah Nama Jadi Meta, Bagaimana dengan Nasib Instagram dan WhatsApp?

Ia menuturkan, Jokowi mendapat penghormatan yang khusus dari pemimpin-pemimpin negara dengan ekonomi terbesar dunia.

"Mau bagaimanapun dicari celah nyinyir, terasa sekali kehadiran Presiden @jokowi di G20 begitu mendapat penghormatan yang khusus dari pemimpin² negara ekonomi terbesar dunia ini," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @Uki23.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penghormatan khusus dari para pemimpin dunia ini tidak bisa dibantah adanya.

Baca Juga: Menang atas Persipura Jayapura, Persib Bandung Lakukan Recovery Training dengan Peralatan Ini

"Kita bisa berdebat kenapa itu bisa terjadi. Tapi tak akan bisa bantah gejala fenomena ini," katanya menambahkan.

Cuitan Dedek Prayudi.
Cuitan Dedek Prayudi. Tangkap layar Twitter @uki23

Diberitakan sebelumnya, kehadiran Jokowi dalam KTT G20 di Roma, Italia, kini memang tengah menjadi sorotan publik.

Tak sedikit yang mengaku bangga kepada sang presiden lantaran dinilai telah diakui dunia dan dihormati oleh para pemimpin lainnya.

Baca Juga: Kian Sengit, Siapa yang Unggul di Persaingan E-Commerce Indonesia di 2021?

Selama menghadiri KTT G20, Presiden RI ke-7 itu sempat menyingungg sejumlah isu dalam pidatonya.

Salah satunya adalah mendorong penguatan kesehatan global usai dunia dilanda oleh pandemi Covid-19.

"Demi membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemi dan berbagai guncangan ke depan, Indonesia mengajak untuk memperkuat arsitektur kesehatan global," tuturnya.

Baca Juga: Sepekan Lebih Menikah, Jessica Iskandar Blak-blakan Soal Vincent Verhaag

Lebih lanjut, orang nomor satu RI itu mengatakan bahwa ada tiga hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan kesehatan global tersebut.

Hal yang pertama, terang Jokowi, adalah penyusunan mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global, yang termasuk dana, vaksin, alat kesehatan, obat, dan tenaga medis.

"IMF (International Monetary Fund) sudah memberikan contoh, tentang penggalangan sumber daya keuangan global untuk membantu negara yang mengalami krisis keuangan," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Persib Bandung Bertekad Menang dari Persela Lamongan, Robert Alberts Ingin Lampaui Prestasi Jaya Hartono?

Selain itu, lanjutnya, hal kedua adalah penyusunan standar protokol kesehatan dunia.

Lalu yang terakhir, Jokowi mengatakan bahwa negara-negara juga dapat menyelesaikan persoalan kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat, dan alat kesehatan lainnya.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah