PR DEPOK - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di sela-sela rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) di Roma, Italia.
Jokowi dan Erdogan dikonfirmasi membahas sejumlah hal, antara lain terkait rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia.
Adapun rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia tersebut juga berdasarkan laporan dari hasil kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi ke Turki belum lama ini.
Baca Juga: Tahun 2022 Indonesia Menjadi Tuan Rumah KTT G20, Erick Thohir: Posisi Ini untuk Pertama Kalinya
Presiden Jokowi juga telah menerima hasil pembicaraan dengan Presiden Erdogan, termasuk rencana kunjungannya ke Indonesia.
"Saya menantikan kunjungan Yang Mulia ke Indonesia sekitar bulan Januari atau Februari 2022. Saya yakin kunjungan Yang Mulia akan makin mempererat hubungan Indonesia-Turki. Kita tugaskan Menteri Luar Negeri kedua negara untuk mempersiapkan kunjungan dengan baik," ujar Presiden Jokowi, dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, 31 Oktober 2021.
Rencana kunjungan kerja Erdogan ke Indonesia ini ditanggapi oleh Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Musni Umar berharap kehadiran Presiden Turki, Erdogan ke Indonesia bisa memperkuat hubungan Indonesia dan Turki.
Lebih lanjut, ia juga mempertanyakan potensi kemungkinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bertemu dengan Erdogan di Indonesia.
"Semoga Presiden Turki jadi ke Indonesia utk perkuat hub. G-to-G dan P-to-P Indonesia-Turki. Pertanyaannya, Akankah Anies Bertemu Erdogan? Arti Penting Lawatan Presiden Turki ke Indonesia," kata Musni Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @musniumar.
Adapun sebelumnya terkait rencana kunjungan Erdogan ke Indonesia, kedua Presiden itu telah menugaskan kedua Menteri Luar Negeri (Menlu) untuk mempersiapkan kunjungan.
Selain itu juga termasuk akan diluncurkannya mekanisme strategis tingkat tinggi atau high level strategic mechanism.
Kedua, yaitu terkait rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Turki atau IT-CEPA.
Adapun Presiden Jokowi meyakini bahwa IT-CEPA akan lebih memperkokoh kerja sama ekonomi kedua negara.***