"Dear epidemiolog dan ahli komunikasi, adakah kemungkinan penyakit bisa menjadi konsisten ?," ujarnya menambahkan.
Diketahui sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini membahas soal kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Dalam penjelasannya, Luhut meminta publik agar tidak memandang kebijakan pemerintah terkait pandemi sebagai suatu bentuk inkonsistensi.
Sebab menurutnya, pemerintah selalu berupaya fokus pada pandemi Covid-19 dengan berhati-hati membaca data kenaikan kasus hingga penyebaran kasus positif.
Bermodalkan data tersebut, ia meyakini pemerintah saat ini cukup percaya diri dan jernih dalam melihat suatu permasalahan.
Maka dari itu, ia meminta publik agar tidak berpandangan bahwa pemerintah tidak konsisten lantaran menurutnya, yang tidak konsisten itu penyakitnya.
"Dengan membaca data ini, karena pengalaman kita sudah cukup sekarang kita confidence mengatakan cukup jernih melihat ini. Jadi saya mohon teman-teman di luar tidak punya pikiran pemerintah tidak konsisten, kami sangat konsisten, yang tidak konsisten itu penyakitnya," ujar Luhut dalam konferensi pers.
Sementara itu, Luhut menyebut varian delta AY42 lebih ganas 15 persen daripada varian Delta sekarang ini, sehingga berpengaruh pula pada upaya antisipasi pemerintah.***