PR DEPOK - Eks politis Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen turut menanggapi pertemuan Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syekh Abdullatif bin Abdulaziz di Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, baik Menag Yaqut dan Syekh Abdullatif membahas promosi moderasi beragama di antara Indonesia dan Arab Saudi.
Terkait pertemuan Menag Yaqut dan Syekh Abadullatif, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa moderasi beragama itu baik.
Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan Vaksin Pfizer Sebanyak 5,7 Dosis, akan Langsung Didistribusikan
"Tapi jauh lebih penting menanamkan pemahan beragama yang benar yaitu mengasihi sesama dan memuliakan Tuhan dgn cara melakukan kebaikan," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tidak ada cerita memuliakan Tuhan dengan cara membunuh dan memusuhi manusia lain.
"Sebab tidak ada cerita memuliakan Tuhan dgn cara membunuh manusia dan memusuhi yg lain," tutur Ferdinand Hutahaean mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: 2 Nama Anak Pertama Lesti Kejora dan Rizky Billar Telah Disiapkan, Ini Bocorannya
Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut mengapresiasi hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara yang selama ini berjalan dengan baik.
Kedua pihak lalu membahas sejumlah rencana optimalisasi kerja sama Indonesia dan Arab Saudi, termasuk promosi moderasi beragama dan percetakan Alquran.
Keduanya pun membahas sejumlah rencana kerja sama, antara lain pertukaran dai/muballigh/pelatihan muballig, pengelolaan percetakan Alquran/pelatihan manajemen
percetakan Alquran, serta pentingnya pengelolaan wakaf.
Baca Juga: Gideon-Kevin Gagal Juara di Indonesia Masters 2021, The Minions Beri Komentar Begini
Lebih lanjut, Menag Yaqut menjelaskan bahwa ia dan perwakilan Arab Saudi itu mendiskusikan program wasathiyatul Islam, penguatan moderasi beragama.
Rencana kerja sama ini, kata dia, sebenarnya sudah disepakati bersama. Namun implementasinya terkendala pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, Menag Yaqut berharap bahwa rencana kerja sama ini bisa segera diwujudkan pada tahun 2022 mendatang.***