Network
PR DEPOK – Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan bahwa Indonesia masuk dalam 5 negara dengan penurunan kasus Covid-19 tertinggi.
Tak hanya itu, menurutnya, Indonesia juga mauk dalam negara yang mampu mempertahankan laju pasien Covid-19 tetap rendah pada jangka waktu yang lama.
Dengan hal itu, Johnny G. Plate memiliki harapan agar masyarakat tetap semangat dalam penerapan protokol kesehatan.
Terlebih ke depannya akan dihadapkan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), sehingga masyarakat harus tetap ikut andil dalam penurunan kasus Covid-19.
“Indonesia berhasil masuk daftar lima negara dengan penurunan kasus Covid-19 secara signifikan dan mampu mempertahankannya dalam jangka waktu cukup lama. Kita bersanding dengan empat negara lain, yaitu India, Filipina, Iran, dan Jepang,” kata Johnny G. Plate sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 28 November 2021.
Secara data, Johnny G Plate menjelaskan bahwa Indonesia telah mengalami penurunan kasus Covid-19 sebesar 99,3 persen dan mampu mempertahankan selama 3 bulan.
Pada 27 November 2021, kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.564 kasus. Hal ini merupakan jumlah yang jauh lebih sedikit ketimbang pada saat awal lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 26.126 kasus.
“Badan Kesehatan dunia WHO menetapkan Indonesia sebagai negara hijau dengan tingkat penularan rendah di bawah 2 persen,” ucap Menkominfo.
Penurunan kasus Covid-19 terjadi karena seluruh aspek masyarakat telah berusaha untuk mencapainya dan harus dibarengi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca Juga: Update Data Vaksinasi Covid-19 Sabtu, 27 November 2021: Hari Ini Bertambah 1,1 Juta Masyarakat
“Upaya dari tiap individu, sesederhana apapun itu, memberikan andil dalam penurunan kasus dan mencegah penularan. Seiring dengan pembukaan kegiatan, maka kesadaran kolektif dan upaya pengendalian diri masyarakat dalam penanganan pandemi harus tetap diperkuat,” ujar Johnny G. Plate.
Saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia dirasa sudah tepat, mulai dari posko PPKM, percepatan, vaksinasi, testing,tracing, treatment, dan protokol kesehatan.
“Kita jadikan keberhasilan ini sebagai penyemangat, namun jangan membuat kita lengah. Apalagi, sebentar lagi kita akan memasuki periode liburan panjang Natal dan Tahun Baru yang berpotensi memicu peningkatan mobilitas. Tanpa protokol kesehatan yang ketat, sangat berisiko terjadinya lonjakan kasus,” kata dia menambahkan.***
