"Kita harus hindari ableism, perasaan bahwa semua itu memiliki kelebihan diatas penyandang disabilitas. Semua memiliki kesetaraan, kesamaan, hanya terdapat kebutuhan yang berbeda-beda. Nah, prinsip ini yang diadopsi di Jakarta," jelasnya.
Direktur utama dari PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar mengungkapkan awal mulanya menemukan ide untuk membuat fasilitas DINA
"Ini adalah inisiatif yang didasarkan pengalaman melayani penumpang selama ini. Ditransformasikan ke Sebuah teknologi yang dapat melayani pelanggan tetapi ramah disabilitas. Dengan adanya teknologi vidio call, operator yang bertugas pada operator center HI dapat berkomunikasi langsung dengan teman-teman penyandang disabilitas," ujar William Sabandar.***