PR DEPOK - Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dikonfirmasi telah menewaskan 15 orang warga.
Kabar ini sesuai dengan laporan dari Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru, pada Senin, 6 Desember 2021.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, dan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.
"Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro," ujar Abdul Muhari, di Jakarta.
Abdul mengatakan bahwa dari posko juga melaporkan masih ada sebanyak 27 orang yang dinyatakan hilang, tetapi pemeriksaan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.
"Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan warga yang mungkin menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang meletus pada Sabtu," ujar Abdul Muhari, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Posko berhasil menghimpun total data korban jiwa atau yang terdampak yaitu untuk warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 orang, dan meninggal dunia 15. Hingga kini posko masih memutakhirkan data warga terdampak.
Sementara itu, data warga yang mengungsi yakni berjumlah 1.707 jiwa dan tersebar di 19 titik. Adapun posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian.