Bukan Hadiah Perusahaan, Anies Baswedan Tekankan Proyek Pembangunan JIS Dibiayai Pajak Warga Jakarta

- 12 Desember 2021, 19:49 WIB
Potret Anies Baswedan saat meninjau pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Potret Anies Baswedan saat meninjau pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS). /Facebook.com/Anies Baswedan./

PR DEPOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan dari mana biaya yang digunakan dalam proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Ditegaskan Anies Baswedan, proyek pembangunan JIS ini dibiayai dari pajak warga Jakarta, bukan hadiah dari perusahaan mana pun.

"JIS adalah kebangaan bagi warga Jakarta. Ini dibiayai lewat uang pajak dari seluruh warga Jakarta," ucap Anies Baswedan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Minggu, 12 Desember 2021.

Baca Juga: Nathalie Holscher Melahirkan Putra Pertama dengan Sule, Ini Potret Anak Mereka yang Baru Lahir?

Baca Juga: Susun Perjanjian Pranikah dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier: Gue Nggak Mau Nikah Terus Cerai

"Jadi, bukan hadiah dari perusahaan A, perusahaan B. Tapi ini sebuah kerja besar dari pajak rakyat Jakarta dan kita boleh bersyukur, boleh bangga," ujarnya menambahkan.

Sebagai informasi, realisasi proyek pembangunan JIS ini dilaporkan telah memasuki pekan ke-118 dan telah mencapai 87,85 persen.

Kendati terhalang pandemi Covid-19, pembangunan JIS tetap berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Setidaknya sebanyak 4.000 pekerja tidak diperkanankan untuk keluar-masuk proyek pembangunan salah satu stadion termegah di dunia ini.

Baca Juga: Terungkap Nama Lengkap Anak Sule dan Nathalie Holscher yang Baru Lahir, Pakai Nama sang Ayah

Baca Juga: Ramalan Denny Darko Soal Fuji Minta Bayaran Konten Rp30 Juta, Ternyata Ini yang Terjadi

Baca Juga: Ali Syarief Semprot PSI yang Kerap Urusi Anies Baswedan: Coba ke Daerah Bencana, Jangan Kalah oleh Ormas

Ketika nanti pembangunannya telah rampung, Anies Baswedan berharap besar warga Jakarta dapat segera mendatangi JIS.

"Ini proses masif yang membutuhkan lebih dari sekadar kerja keras, tapi kerja penuh ilmu pengetahuan, kerja penuh akurasi, penuh perencanaan," katanya menjelaskan.

"Boleh kita katakan bahwa ini adalah suatu proyek yang mengagumkan dari 2019 ke 2021 ini," pungkas mantan Mendikbud ini.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah