Omicron Sangat Cepat Menyebar, Menkes Minta Masyarakat Lebih Waspada di 1-2 Bulan ke Depan

- 16 Januari 2022, 21:39 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin minta masyarakat Indonesia lebih waspada dengan Omicron sangat cepat menyebar.
Menkes Budi Gunadi Sadikin minta masyarakat Indonesia lebih waspada dengan Omicron sangat cepat menyebar. /Pixabay/PIRO4D/

PR DEPOK - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat lebih waspada dalam 1-2 bulan ke depan terkait penyebaran Omicron di Indonesia.

Menkes Budi menyebut bahwa varian Omicron akan mencapai puncak penyebaran pada 35 hingga 65 hari kedepan.

Menkes mengemukaan perkiraan tersebut dalam rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Menkes Budi juga mengaku telah mengabarkan kepada Presiden terkait penyebaran Omicron di berbagai negara sebaga bahan perbandingan.

"Di rapat terbatas tadi telah kami 'update' ke Presiden bahwa beberapa negara sudah mengalami puncak dari kasus Omicron dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, waktunya berkisar antara 35 sampai 65 hari," ujarnya

Baca Juga: Cek Cara Daftar BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta Online serta Syarat Cairkan Bansos untuk Siswa SD, SMP, dan SMA

Maka dari itu, Budi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan menekankan pentingnya protokol kesehatan.

Ia khawatir jika masyarakat tidak siap, hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi karena Omicron ini dinilai sangat cepat menyebar.

"Antara 35 sampai 65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," kata Budi.

Baca Juga: Faisal Sempat Risih saat Doddy Sudrajat Datang dengan Pengacara: Silaturahminya Kurang Tepat dengan Cara Ini

Kendati Omicron diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan depan, Budi mengatakan bahwa masyarakat agar tidak panik.

Ia mengatakan bahwa jika ada kenaikan kasus, pemerintah berjanji akan memonitor kondisi pasien dan perawatan di tiap-tiap rumah sakit.

Terlebih pasien rawat inap varian Omicron ini diperkirakan tidak akan sebanyak varian delta yang dikenal lebih ganas.

Baca Juga: Puncak Omicron Diperkirakan Datang Pada Februari-Maret, Luhut Minta Rakyat Indonesia Hati-hati

Persentase pasien rawat varian Omicron hanya sekitar 30 hingga 40 dari varian delta.

"Sehingga minta tolong dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh rakyat bahwa nanti kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak tidak usah panik, kita terus waspada kita monitor ketat hospitalisasinya, artinya yang masuk rumah sakitnya seperti apa," ujarnya.

Selain itu, Menkes menjelaskan bahwa dari total sekitar 500 pasien yang dirawat karena varian Omicron, sekitar 300 orang sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Buka Suara Terkait Kekayaannya yang Melonjak Tajam di Saat Pandemi

Sedangkan sejauh ini, hanya 3 orang yang memerlukan perawatan dengan oksigen bantuan, sisanya memiliki gejala yang tidak terlalu berat.

Selain itu, pasien varian Omicron di Indonesia belum ada yang dilaporkan membutuhkan bantuan oksigen melalui ventilator.

Oleh karena itu, Budi berharap masyarakat untuk tidak panik, meski harus tetap waspada.

"Jadi masih oksigen biasa yang dipasang di mulut tidak dimasukkan ke dalam," jelas Budi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah