Arteria Dahlan Akui Tak Ingin Ada Nepotisme di Instansi Pemerintahan, Gus Umar Menyindir: Terlalu Cerdas

- 20 Januari 2022, 13:05 WIB
Tokoh NU Umar Hasibuan atau Gus Umar komentari soal pernyataan Arteria Dahlan yang menyebut tak ingin ada nepotisme di instansi pemerintahan
Tokoh NU Umar Hasibuan atau Gus Umar komentari soal pernyataan Arteria Dahlan yang menyebut tak ingin ada nepotisme di instansi pemerintahan /Instagram.com/@UmarHasibuan./

PR DEPOK - Anggota komisi III DPR RI Arteria Dahlan membantah kalau dia telah mencitrakan buruk etnis Sunda dengan meminta agar Kajati berbahasa Sunda saat rapat dipecat.

Politisi PDIP tersebut menegaskan bahwa apa yang ditekankan dalam pernyataannya tersebut adalah agar tidak ada nepotisme kesukuan dalam sebuah instansi pemerintahan.

Pernyataan Arteria Dahlan yang mengaku tidak ingin ada nepotisme kesukuan dalam instansi pemerintahan kemudian ditanggapi oleh salah satu tokoh NU, Gus Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Susunan Pemain Athletic Bilbao vs Barcelona di Copa del Rey

Dalam tanggapan yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, dia melontarkan sindiran bahwa Arteria terlalu cerdas.

"Terlalu cerdas sampai orang berbahasa daerah dianggap nepotisme," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @UmarHasibuan75 pada Kamis, 20 Januari 2022.

Cuitan Gus Umar. Tangkap layar Twitter @UmarHasibuan75
Cuitan Gus Umar. Tangkap layar Twitter @UmarHasibuan75


Seperti kabar yang beredar, anggota komisi III DPR RI Arteria Dahlan kembali menuai kontroversi usai pernyataannya yang meminta Kajati berbahasa Sunda saat rapat dicopot jabatannya, ramai dibicarakan publik.

Baca Juga: Soal Polemik Arteria Dahlan, dr. Eva Chaniago Akui Sedih: Begini Contoh Kerja Seorang Anggota Dewan Era Kini?

Sejumlah kalangan pun turut memberikan tanggapan bahwa tindakan Arteria sama saja merendahkan orang Sunda.

Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meminta Arteria untuk meminta maaf pada masyarakat Sunda, khususnya.

Namun belakangan, kader PDIP itu justru memberi pernyataan bahwa dirinya tidak bermaksud buruk dengan melarang penggunaan bahasa Sunda saat rapat.

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Susunan Pemain Elche vs Real Madrid di Copa del Rey

Dia menegaskan bahwa dirinya mau membantu institusi kejaksaan, termasuk Jaksa Agung agar tidak ada Sunda Empire di kejaksaan. Namun mereka yang menjabat di posisi strategis tertentu karena kompetensi, kapasitas dan kualitasnya.

Karena itu, katanya melanjutkan, dia meminta publik khususnya masyarakat Sunda untuk memahami situasi dan suasana rapat saat dia menyampaikan pernyataannya itu.

Sebab, selama ini dia mengaku sudah ada isu yang menyebar terkait ada istilah 'Sunda Empire' di institusi Adhiyaksa ini.

Dia mengatakan ada pejabat di Kajati yang mempertontonkan nepotisme kedekatan suku dan kedekatannya dengan Jaksa Agung yang sekarang dijabat oleh Sanitiar Burhanuddin.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter @UmarHasibuan75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x