PR DEPOK - Baru-baru ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan bahwa perkembangan kelompok radikal di Indonesia sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit.
Jenderal Dudung menyebut, paham radikal kini juga sudah masuk ke beberapa elemen masyarakat, baik mahasiswa hingga kelompok lainnya.
Soal pernyataan Jenderal Dudung yang menyebut bahwa perkembangan paham radikal sangat cepat kemudian ditanggapi oleh tokoh NU Gus Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar.
Dalam tanggapan yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar mendesak mantan Pangkostrad tersebut agar membongkarnya ke publik.
"Ayolah pak Dudung buka datanya ke publik. Jangan ngomong doang," katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @UmarHasibuan75_ pda Rabu, 26 Januari 2022.
Sebelumnya, Jenderal Dudung selaku Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menyebut bahwa paham radikal di Indoneaia sudah merambah ke berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa.
Terkait hal tersebut, dia meminta jajarannya agar tidak terbuai dengan tugas pokok konvensional untuk menghadapi ancaman dari luar.
Diungkap Jenderal Dudung, ancaman yang paling berbahaya justru datang dari dalam dan hal tersebut harus siap dihadapi dalam situasi apapun.
Oleh karena itu, katanya melanjutkan, para komandan satuan harus sudah mulai menentukan langkah antisipasi dan kewaspadaan agar prajurit siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi.
Tak sampai di situ, mantan Pangdam Jaya tersebut juga meminta jajaran prajurit TNI AD untuk peka dan mampu mengantisipasi perkembangan radikal tersebut.
Baca Juga: AC Milan Mulai Lakukan Pembicaraan, Manchester United Siap Melepas Eric Bailly
Selain itu, dia juga memerintahkan pada jajarannya untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat mengenai bahaya paham radikal.***