Network
PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai kembali memberikan pernyataan menyoal Papua tanah kelahirannya.
Melalui cuitan akun media sosial Twitter-nya, Natalius Pigai mengatakan bahwa dirinya bisa saja jika harus menjadi Gubernur di Papua.
“Kalau Sy ambisi jangankan Papua Tengah kampung Sy, dimana saja Sy bisa jadi gubernur,” kata Natalius Pigai seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @NataliusPigai2 pada 27 Januari 2022.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2022, Lengkap dengan Cara Pemasangannya
Aktivis HAM itu mengatakan bahwa Papua Tengah merupakan kampung dimana tempatnya dibesarkan.
“Papua Tengah Kampung Sy,” ujar Pigai.
Natalius Pigai mengatakan bahwa dirinya memiliki ikatan beberapa dengan beberapa suku di Papua.
Dia merupakan salah satu warga suku Mee dengan populasi sebesar 800 ribu, neneknya berasal dari suku Amungme, dan sang ibu dari suku Moni.
Baca Juga: Lagu Beautiful Part 3 Milik Wanna One Berhasil Masuk Chart iTunes di Seluruh Dunia
“Saya suku Mee (800 ribu), Nenek Saya Amungme, Mama Sy Moni,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya jika dirinya maju sebagai kepala daerah maka akan bisa memperoleh kemenangan dengan raihan suara lebih dari 85%.
“Bisa menang di atas 85%,” katanya.
Meski begitu, kata Pigai, sebagai seseorang yang peduli akan nilai-nilai kemanusiaan dirinya tetap mempunya tanggung jawab untuk tetap mengingatkan pemerintah.
“Sy pny tanggungjawab moral utk ingatkan pemerintah,” tutur Pigai.
Seperti diketahui, saat ini wacana akan dilakukannya pemekaran di wilayah di Papua tengah hangat diperbincangkan oleh berbagai macam kalangan.
Sebagai aktivis HAM Natalius Pigai menegaskan bahwa dirinya bersikeras menolak wacana pemekaran di kampung halamannya tersebut.***
